,

,

Rabu, 13 Maret 2013

TABARUKAN DI MAKAM AULIYA TAMBAK

Hari Selasa 12 Maret 2013, Jam menunjukan pukul 18.15 WIB ketika kami datang ke Tambak, Ngadi, Kediri, menuju sebuah makam auliya dan menjadi basis sentral kegiatan jamaah Dzikrul Ghofilin. di kompleks itu terbaring jasad tokoh sentral jamaah Dzikrul Ghofilin yakni KH. Chamim Tohir Jazuli atau yang akrab disapa Gus Miek, satu pelajaran berharga dari Gus Miek bahwa dalam berdakwah dia tidak pernah membeda-bedakan status, entah itu bromocorah, pelacur, galih sampai tukang becak semua dilayani dengan ikhlas.

Gus Miek

Di komplek makam ini dikubur tiga orang auliya yang diyakini hidup sebelum masa walisongo yaitu ; 1. Syeikh Maulana Abdul Qodir Khoiri, 2. Syeikh Maulana Abdullah Sholih Istambul, 3. Syeikh Muhammad Hirman Arruman. Syekh Abdul Qodir dikenal sebagai wali yang penuh kasih, Syekh Maulana Abdullah sering menjaga wudhu demi memperoleh barokah dari wudhu, Syekh Muhammad Hirman adalah wali penutup.

lokasi areal makam tambak di Ngadi, Kediri

Sejak tahun 1976-1986, Gus Miek bersama jamaahnya mengadakan acara semaan Al-Quran dan Dzikrul Ghofilin di kompleks makam ini. Hingga akhirnya Gus Miek membeli sebagian kompleks makam ini, dan lambat laun, kompleks pemakaman ini terkenal menjadi tempat ziarah auliya Tambak. Gus Miek wafat pada 5 Juni 1993, meninggalkan seorang istri dan lima anak, dimakamkan di sebelah timur kompleks 3 makam auliya tersebut. Haul Gus Miek diadakan setiap satu hari setelah hari raya Idul Adha di PP Ploso, Kediri.

Komplek Makam Auliya Tambak

Di sebelah timur makam Gus Mik (atau persis di tengah-tengah kompleks makam) terdapat makam Rais Am PBNU tahun 1984-1989 yakni KH Achmad Siddiq (PP As-Shiddiqiyah Putra/ Ponpes Asthra, Jember). Ia peletak dasar Khittah Nahdliyah pada Muktamar NU ke-27 di Situbondo. KH Achmad Siddiq dilahirkan di Jember pada 24 Januari 1926. Kiai Achmad pernah menjadi sekretaris Menteri Agama KH Wahid Hasyim pada 1949-1952. Pada 1955-1957 dan 1971 ia pernah menjadi anggota DPR dari Partai NU. Ia wafat pada hari Ahad Legi 10 Rajab 1344 H di Surabaya dan dimakamkan di Tambak.

Di kompleks ini paling tidak ada sekitar 22 auliya yang kebanyakan para guru sekaligus murid Gus Miek. Mereka adalah pengasuh sekaligus pendamping Gus Miek di Majelis Semaan Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Seperti di selatan makam Gus Miek, terdapat makam KH. Anis Ibrahim, KH Shohib Mustofa al-hafidz, KH Ma’ruf al-hafidz, H. Abdul Hamid al-hafidz. Sementara itu di sebelah utara makam Gus Miek terdapat makam KH Ahmad Khudori. Di ujung timur kompleks makam itu terdapat makam KH. Yasin Yusuf (mubaligh Blitar termasyhur di zamannya), KH. Rokhmat Zubair, KH. Hamzah Nur, KH. Imtoha, Nyai Hj. Dewi Hajar, Asmui, Bani Askar, Hj Mardiyah dan H. Muslam. Sedangkan di sebelah tenggara terdapat sebuah bangunan tua yakni makam Mbah Danan Trenggalek dan Mbah Chamim Hasyim (teman riyadloh Gusmiek). Baru-baru ini dimakamkan di tempat ini juga yaitu penggerak semaan al-Quran di daerah Jember dan sekitarnya KH. Syauqi Halim Shiddiq dan Gus Zainal al-hafidz Surabaya (aktifis semaan al-Quran).

Sumber :
Perjalanan & Ajaran Gus Miek oleh Muhammad Nurul Ibad

Postingan Terkait

Widget dari [ Mukelujauh.blogspot.com ]

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4