,
Kamis, 28 Agustus 2008
Kinjiro Ninomiya: Simbol Peradaban Jepang
Kalo lu jalan-jalan ke Jepang perhatiin deh disetiap sekolahan pasti ada patung anak muda lagi kerja sambil baca buku. Patung itu adalah seorang pemuda Jepang bernama Kinjiro Ninomiya yang hidup pada awal abad ke-20. Kegigihannya dalam memburu ilmu menjadi inspirasi masyarakat Jepang. Oleh pemerintah Jepang, semangat Kinjiro itu kemudian disebarkan dalam bentuk buku teks moral, tugu peringatan, dan lagu-lagu. Semangat inilah yang banyak memberi inspirasi masyarakat Jepang untuk mengejar ilmu pengetahuan dan kemudian tampil sebagai salah satu peradaban besar. Pada abad-abad ke-19, masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat “haus ilmu”. Budaya itu telah membangkitkan Jepang menjadi kekuatan dunia dalam bidang sains, teknologi, dan ekonomi yang mengagumkan pada masa-masa berikutnya. Banyak ilmuwan Barat heran, bagaimana bangsa yang dikalahkan dan dihancurkan dalam Perang Dunia II itu kini mampu mengalahkan Barat dalam berbagai bidang. Profesor Ezra Vogel dari Harvard University, merumuskan, bahwa kejayaan Jepang ialah berkat kepekaan pemimpin, institusi, dan rakyat Jepang terhadap ilmu dan informasi dan kesungguhan mereka menghimpun dan menggunakan ilmu untuk faedah mereka. Jepang telah menempatkan ilmu dalam posisi penting sejak Zaman Meiji (1860-an-1880-an). Pada akhir 1888, dikatakan, terdapat sekitar 30.000 pelajar yang belajar di 90 buah sekolah swasta di Tokyo. Sekitar 80 persennya berasal dari luar kota. Pelajar miskin diberi beasiswa. Sebagian mereka bekerja paroh waktu sebagai pembantu rumah tangga. Namun mereka bangga dan memegang slogan: “Jangan menghina kami, kelak kami mungkin menjadi menteri!”. Para pelajar disajikan kisah-kisah kejayaan individu di Barat dan Timur. Contohnya, buku Yukichi Fukuzawa, berjudul Galakkan Pelajaran pada tahun 1882 terjual 600.000 naskah. Buku ini antara lain menyatakan: “Manusia tidak dilahirkan mulia atau hina, kaya atau miskin, tetapi dilahirkan sama dengan yang lain. Sesiapa yang gigih belajar dan menguasai ilmu dengan baik akan menjadi mulia dan kaya, tetapi mereka yang jahil akan menjadi papa dan hina.” Kalo mao kaya Kinjiro belajaaaaaaaar yang rajin.
Senin, 11 Agustus 2008
Link Kumpulan Lirik-Lirik Musik Terkini
Senin, 04 Agustus 2008
"Ingat Mati", Wejangan KH. Oki Yosi At Tegaliy Al Indonesiy
Eh Tahu gak beberapa saat sebelum meninggal dunia, Hujjatul Islam Al Imam Al-Ghazali merangkai kalimat-kalimat yang sarat dengan hikmah tentang kematian di atas selembar kertas. Diletakkannya sehelai kertas itu di sampingnya sampai akhirnya beliau meninggal. Inilah goresan di atas secarik kertas itu:
"Katakanlah kepada sahabatku yang melihatku telah wafat mereka meratapi kebaikanku dan menangisiku karena sedih, Apakah kalian mengira bahwa aku adalah mayat di antara kalian?Demi Allah, sebenarnya aku ini bukanlah mayat. Aku berada dalam barzakh, dan jasadku ini...Dahulu merupakan rumah dan pakaianku untuk beberapa masa, Aku burung pipit dan ini adalah sangkarku, Aku terbang meninggalkannya dan tinggallah ia tergadai, Aku mutiara yang tertutup oleh kulitnya, Untuk mengujiku maka aku tinggalkan cobaan itu, Aku memuji kepada Allah telah membebaskan aku, Dan membangun untukku tempat tinngal di surga. Dahulu sebelum ini aku adalah mayat di antara kalian, Maka sekarang aku hidup dan aku buka kafan itu. Sekarang aku berdialog dengan alam arwah Dan aku memandang Allah dengan jelas dan terang. Aku telah pergi dan meninggalkan kalian. Aku tidak rela tempat kalian menjadi negeriku. Janganlah kalian sangka bahwa maut itu kematian. Sesungguhnya ia adalah kehidupan dan tujuan akhir. Janganlah kalian gentar menghadapi maut Ia tidak lain hanyalah perpindahan dari sini".
Gua cuma mau bikin kenang-kenangan dan ngasih wejangan sebelum 'pergi' ke tempat abadi. Ingatlah wahai manusia kehidupan di dunia hanya tipu daya belaka gak ada yang abadi, perbanyak amal ibadah, tinggalkan maksiat, ingat!! kematian akan mendatangimu dimanapun dan kapanpun. Allahummaghfirlana Dzunubana..........Fainnaka Ghafururrahim.
Gua cuma mau bikin kenang-kenangan dan ngasih wejangan sebelum 'pergi' ke tempat abadi. Ingatlah wahai manusia kehidupan di dunia hanya tipu daya belaka gak ada yang abadi, perbanyak amal ibadah, tinggalkan maksiat, ingat!! kematian akan mendatangimu dimanapun dan kapanpun. Allahummaghfirlana Dzunubana..........Fainnaka Ghafururrahim.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Total tayangan laman
4