,

,

Kamis, 30 Juli 2015

Habib Hasyim bin Yahya Tokoh Dibalik Berdirinya NU


Maulana Habib Lutfi pernah berkisah :

Suatu ketika saya duduk-duduk dengan Kiyai Irfan, Kiyai Abdul Fatah dan Kiyai Abdul Hadi. Kiyai Irfan bertanya pada saya: “Kamu ini siapanya Habib Hasyim?”. Yang menjawab pertanyaan itu adalah Kiai Abdul Fatah dan Kiai Abdul Hadi: “Ini cucunya Habib Hasyim Yai”.

Akhirnya saya diberi wasiat: “Mumpung saya masih hidup tolong catat sejarah ini. Mbah Kiyai Hasyim Asy’ari datang ke tempatnya Mbah Kiyai Yasin, Kiyai Sanusi ikut serta pada waktu itu. Di situ diiringi oleh Kiyai Asnawi Kudus, terus diantar datang ke Pekalongan. Lalu bersama Kiyai Irfan datang ke kediamannya Habib Hasyim. Begitu KH. Hasyim Asy’ari duduk, Habib Hasyim langsung berkata: “Kyai Hasyim Asy’ari, silakan laksanakan niatmu kalau mau membentuk wadah Ahlussunah wal Jama’ah. Saya rela tapi tolong saya jangan ditulis.”

Itu wasiat Habib Hasyim, terus Kiyai Hasyim Asy’ari merasa lega dan puas. Kemudin Kiyai Hasyim Asy’ari menuju ke tempatnya Mbah Kiyai Kholil Bangkalan. Kemudian Mbah Kiyai Kholil bilang sama Kiyai Hasyim Asyari: “Laksanakan apa niatmu saya ridho seperti ridhonya Habib Hasyim tapi saya juga minta tolong nama saya jangan ditulis.”

Kata Kiyai Hasyim Asy’ari ini bagaimana Kiyai, kok tidak mau ditulis semua. Terus Mbah Kiyai Kholil menjawab: “Kalau mau tulis silakan tapi sedikit saja.” Itu tawadhu’nya Mbah Kiyai Ahmad Kholil Bangkalan. Dan ternyata sejarah tersebut juga dicatat oleh Gus Dur.


Dua Momen Muktamar : NU & Muhammadiyah Meneguhkan NKRI




Pondok Pesantren Al Itqon Cengkareng Jakarta Barat





KH. Ahmad Ghozali Muhammad Fathullah Pakar Falak Dari Madura


KH. Ahmad Ghozali lahir pada 7 Januari 1959 M di kampung Lanbulan Desa Baturasang Kec. Tambelangan Kab. Sampang Prop. Jawa Timur dari pasangan KH. Muhammad Fathulloh pendiri Pondok Pesantren al-Mubarok Lanbulan Sampang Madura dan Ibu Nyai Hj. Zainab Khoiruddin. 

Menikah pada tahun 1990 M dengan seorang wanita bernama Hj. Asma binti Abul Karim. Dalam pernikahan Kyai Ghozali dan Nyai Asma dikaruniai sembilan orang anak (5 putra dan 4 putri), yaitu Nurul Bashiroh, Afiyah, Aly, Yahya, Salman, Muhammad, Kholil, A'isyah, dan Sofiyah. 


Sejak kecil Ahmad Ghozali dididik oleh orangtuanya dengan ilmu agama, sehingga dia memiliki minat yang tinggi dalam memperdalam ilmu agama, juga selalu tekun belajar. Walaupun dia pernah mengenyam pendidikan formal hingga kelas 3 SD, tapi dia tetap melanjutkan pendidikan agamanya di Pondok Pesantren al-Mubarok Lanbulan yang diasuh oleh ayahnya sendiri. Dia menjadi santri yang taat dan patuh, dia berguru kepada Muhammad Fathullah, selaku pengasuh Pondok Pesantren al-Mubarok yang juga merupakan ayahanda dari Ahmad Ghazali. Dia juga pernah berguru kepada kedua kakaknya, Kurdi Muhammad (alm) dan Barizi Muhammad.

Pada tahun 1977 Ahmad Ghozali berguru kepada Maimun Zubair Sarang, Rembang selama bulan Ramadhan, hal tersebut dilakukan setiap tahun selama 3 tahun berturut-turut sampai tahun 1980. Selain itu, dia juga menyempatkan diri untuk berguru kepada Hasan Iraqi (alm) di Kota Sampang setiap Hari Selasa dan Sabtu, pada tahun 1981 M.

kitab Irsyadul Murid

Pada waktu pengembaraannya menuntut ilmu, setelah mengenyam pendidikan di pondoknya sendiri, dia melanjutkan pendidikannya ke Makkah al-Mukarromah kurang lebih selama 15 tahun tepatnya di Pondok Pesantren al-Shulatiyah. Di sana dia belajar pada para ulama yang otoritas keilmuannya tidak diragukan lagi seperti Syaikh Isma'il Ustman Zain al Yamany Al-Makky, Syaikh Abdullah al-Lahjy, Syaikh Yasin bin Isa al Fadany dan ulama-ulama lainnya. 

kitab Ad Durul Anieq

Ahmad Ghozali belajar ilmu falak kepada para guru besar, seperti Syekh Mukhtaruddin al-Falimbani (alm) di Mekkah, Nasir Syuja'i (alm) di Prajjen Sampang, Kamil Hayyan (alm), Hasan Basri Sa'id (alm), kemudian pada Kyai Zubair Bungah Gresik.
  1. Lembaga Sosial Keagamaan Nahdlatul Ulama’ Wilayah Jawa Timur yaitu menjabat sebagai Wakil Ketua Syuriyah NU di Kab. Sampang, Kec. Tambelangan.
  2. Penasehat LFNU (Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama’) Jawa Timur
  3. Anggota BHR (Badan Hisab Rukyat) Jawa Timur
  4. Anggota Hisab dan Ru'yat Kementrian Agama RI.
  5. Anggota PBNU (Pengurus Badan Nahdlatul Ulama’).
Mengenai karya-karya yang tercipta dari tangan dingin KH. Ahmad Ghozali telah banyak sekali karena beliau sangat produktif dalam hal tulis
menulis diantaranya :
  1. Dalam ilmu Hadits : Kitab Al-Qaulul Mukhtashor.
  2. Dalam ilmu Tajwid : Kitab Bughyatul Wildan.
  3. Dalam ilmu Sejarah : Kitab Tuhfatur Rowy, kitab Tuhfatul Ariib.
  4. Dalam ilmu Faro’id : Kitab Az-Zahrotul Wardiyah
  5. Dalam ilmu Akhlaq : Kitab Al-Manhajus Sadid
  6. Dalam ilmu Fiqh : Kitab Azharul Bustan
  7. Tentang Do’a : Kitab Majmu’ Fadlo’il, kitab Bughyatul Ahbab, kitab Irsyadul Ibad
  8. Fatwa : Kitab Dla’ul Badr.
  9. Dalam ilmu Falak : Kitab al-Taqqyiidaat al-Jaliyyah, Bughyatur Rofiq, alFaidh al-Karim al-Rouf, Anfa’ al-Wasilah, Bulughul Wator, Irsyad alMuriid, dan Tsamrot al-Fikar,al-Dūrr al-Anīq.
  10. Dalam Bidang ilmu Lainya : Kitab Nujumun Nayyiroh, kitab Annafahatur Rohmaniyah, kitab Arraudlotul Bahiyah fil Maqodiri Syar’iyah, kitab AlFawaqihus Syahiyah, kitab Zinatul Qola’id fil Fawa’idis Syawarid.
* Ditulis ulang dengan perubahan seperlunya dari skripsi saudara Purkon Nur Ramdhan, Ria Agustin dan Mohammad Burhan Abdurrohim.

Makam Almaghfurlah Muallim KH. Syafi'i Hadzami


Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4