,

,

Minggu, 22 Februari 2015

New : Habib Muhammad Luthfi bin Yahya - Kutipan Pengajian Rutin Jum'at Kliwon (20 Februari 2015) "Sumber Segala Kesusahan"


----------------------------------------------------
sumber : video saudara Bahrul Ulum
----------------------------------------------------
"Karena keduniawian dan dosa, manusia sering ditimpa masalah dalam kehidupannya, keduanya menjadi hijab yang merintangi manusia dari Allah"

"Kecendrungan manusia amat tidak suka jika segala kesenangan dan harta bendanya lenyap tapi kesempatannya yang hilang untuk beribadah kepada Allah malah tidak di hiraukannya"

"Para waliyullah lalai sepersekian second saja ingat kepada Allah wajib taubat nasuha, kita masih jauh, cukuplah kita memohon kepada Allah, bertabarruk kepada mereka"

"Manusia biasanya akan ingat kepada Allah ketika sulit atau ditimpa musibah tapi ketika senang mereka cenderung lupa"

"Letak segala kesusahan ada di hati, dengan hati yang disinari pancaran keimanan hati akan bercahaya, cahayanya menembus sampai ke tangan, mata, telinga, lidah dan seluruh anggota tubuh, ibarat pohon yang terus dipupuk, dirawat dan disirami, bukan malah sebaliknya dibiarkan hingga tak menyadari penyakit kronis dalam hatinya"

"Termasuk sifat tercela yang dapat mengotori hati, berburuk sangka, tidak suka melihat orang senang, senang melhat orang lain susah dan paling suka mmecah belah"

"Karena lalai kepada Allah manusia tidak menyadari penyakit kronis dalam hatinya, ibarat orang yang pakai baju kotor berhari hari tidak dicuci hanya disemprot dengan parfum, jadilah pakaian yang sudah kotor itu bertambah bau karena parfum yang hanya sementara dan sekedar pewangi baju itu tidak bertahan lama"

"Beristighfarlah, memohon ampun kepada Allah sebagai cara untuk menghapus dosa-dosa kita"

"Mulai introspeksi diri dan berkaca pada teladan terbaik Baginda Nabi shollaallahu alaihi wasallam serta mulai meniru akhlak dan budi pekertinya"

"Saat keimanan kokoh, dibombadir berbagai masalah pelik tidak akan membuat manusia goyah seperti kisah seorang sahabat Nabi yang cacat fisik saat bejihad, sebagian kaki dan tangan terpotong, matanya buta namun tidak menyurutkan optimismenya menghadapi masalah didunia, dia tetap tersenyum dan semangat karena Allah"


BIG CITY AS USUAL


OUTDOOR VS INDOOR DI LAMPU MERAH


PUASA RAMADHAN


BANDAR IKAN


PEMBURU HARTA KARUN


New : Habib Muhammad Luthfi bin Yahya​ - Pengajian Thoriqoh Rutin Jum'at Kliwon (20 Februari 2015) Copast dari video akhinal kirom Bahrul Ulum​


-----------{{{{ }}}}-----------

Yang menyebabkan mendapatkan segala kesusahan diantara sesama manusia khususnya kita kita ini sebabnya tidak lain kesusahan itu yang tidak sempat dibuka sulit terbuka karena kita kita ini tidak terlepas daripada masalah dosa dan akibat dosa tersebut bisa menjadi hijab penutup khususnya penutup hati kita sehingga kita bisa kurang menerobos apa yang kita kehendaki dan apa yang harusnya kita merasa kehilangan apa yang ada di dalam hati kita yang kedua tentang masalah duniawiyah, 

ini perbandingan, yang kedua untuk perbandingan yang pertama untuk keseimbangan ketika orang itu susah khususnya dalam dunia tasawuf khususnya dalam dunia toriqoh letaknya segala kesusahan itu tidak di mana-mana tapi di hati dan di hati itulah tempatnya iman di mana Allah ta'ala menempatkan iman diberikan kepada manusia bukan dimata bukan di lisan bukan di tangan tapi fi khuluq di dalam hati,

kalau saya umpamakan hati itu seperti tanah disitu ada satu tumbuhan yang sangat berharga sekali untuk manusia itu sendiri sesungguhnya tumbuhan itu sangat luar biasa buahnya tidak cukup hanya buahnya saja sampai akar-akarnya sampai daunnya, putik bunga-bunganya apa yang ada di dalam syajaroh (pen. pohon) tersebut obat untuk kita semuanya

mengapa tidak bisa mengobati kita semuanya karena apa pohon itu banyak kekeringan kurang disirami bawahnya sangat kotor sekali dengan kotoran-kotoran tersebut yang menghambat tumbuhnya pohon tersebut ini saya umpamakan kalau itu bercahaya pohon itu sangat bercahaya sehingga cahayanya tidak bisa menerangi menembus ke mata kita, tidak bisa menembus ke telinga kita, tidak bisa menembus cara bernapas kita, cahaya itu tidak bisa  menembus ke tangan kita ke kaki kita sehingga mewarnai kehidupan kita, sadar atau tidak kalau sudah menemui kegelapan apa yang ada pohon tersebut pohon itu adalah pohon iman akhirnya tidak bisa memetk buahnya jangan lagi buahnya, bunganya pun tidak sempat untuk memetiknya atau kena aroma daripada bunga tersebut, bunga itu sangat harum tidak ada dua parfum yang melawan bunga parfum tersebut harumnya dan bunga tersebut tidak bisa mewarnai tarik napas kita selalu baunya tidak enak apa itu banyak suudzonnya bukan husnuzzonnya itu

kalau sudah mewarnai prasangka buruk selalu tumbuh curiga dan lain sebagainya bahkan kalau sudah menebal penyakit ini senang kalau melihat orang susah senang kalau melihat orang itu celaka senang kalau melihat orang itu pecah belah senang kalau melihat orang itu tidak akur itu terpelihara mestinya jangankan lagi masalah keimanan kembali kepada pakaian apa yang kita pakai kalau kita merasa pakaian yang kita pakai sudah berapa hari tidak pernah di cuci walaupun parfum selalu kita semprotkan tapi parfum semahal apapun kalah dengan keringat kita badannya sendiri saja nggak betah apalagi orang lain karena baju tersebut ini diantaranya lama kelamaan akibat tidak pernah dicuci menumbuhkan satu penyakit

ketika tumbuh itu penyakit anehnya yang pemakai baju tersebut tidak merasa kalau itu penyakit ini kalau sudah demikian celaka itu namanya bahwa ini akan menjadi hijab hijab hijab dasar utamanya, sumbernya itu tidak lain daripada ghoflah / lalai itu yang menyebabkan semuanya itu ketika kita lalai kepada Allah swt tidak merasa kehilangan itu yang ajib bin ajaib tapi kalau dunia hilang ributnya setengah mati tapi kalau Allah swt yang terukir di dalam hatinya merasa kehilangan tidak merasa itu rugi terkadang kita ingat kepada Allah taala ketika ada musibah baru sadar tapi sekadar karena kena musibah kalau tidak ma'assalamah lu lu gua gua ini,

mestinya susah kita itu di sinilah yang menyebabkan dosa kita merasa dosa atau tidak introspeksi atau tidak ketika kita kehilangan siapa nama yang menciptakan kita nama yang memberikan taufik wal hidayah kepada kita yang memberikan al iman wal islam kepada kita yang memberikan pengertian kita mengerti al qur'an dan diturunkan kepada siapa penuntun kita semuanya yang membuka cahaya al qur'an yang mengerti rahasia al qur'an adalah baginda besar sayidina Muhammad shollaallahu alaihi wasalam

tapi kalau orang-orang yang beriman semakin kuat susah ada satu sohabat yang hidupnya menyepi karena apa fisiknya sudah tidak punya tangan sudah tidak punya kaki buta lagi sohabat banyak yang datang kepada beliau karena ini sohabat mulia setiap orang yang melihat nangis ya allah ini orang mulia benar tapi kakinya hilang ketika fi sabililah tangannya sebagian hilang karena fi sabililah matanya rusak karena waktu fi  sabililah jihad bersama Rosulullah shollaallahu alaihi wasalam tapi mukanya bercahaya kal qomar lailaltul badri sahabat yang melhat menangis setiap orang-orang yang datang kepada beliau menangis tapi sohabat itu senyum dengan indahnya bukan senyum yang dibuat buat loh mengapa kok kamu senyum masih gembira ya saya gembira alhamdulillah kehilangan tangan tidak masalah kehilangan kaki tidak masalah mataku demikian tidak masalah karena apa Allah masih melekat di hatiku aku lebih kehilangan Allah yang telah melekat namanya di hatiku ini kalau saya sampai kehilangan kaki saya tangan saya saya tidak menjadi masalah karena saya masih terukir di dalam hatinya apa jadinya tangan kita utuh kaki kita utuh mata kita utuh telinga kita utuh tapi kita tapi dari hati kehilangan Allah swt

inilah pentingnya kita harus muhasabah apa yang menjadi hijab-hijab kita bagi orang-orang syariat tidak masalah artinya kehilangan dalam hatinya itu masih boleh dikatakan tidak seperti orang-orang ahli tasawuf kalau para awliyaillah para wali tapi bukan kelas kita kita mengharap barokahnya saja diberi oleh Allah kalau para waliyullah sekejap mata hilang lupa kepada Allah wajib hukumnya taubatan nasuha hilang satu second jangankan lagi detik inilah yang menjadi hijab kita mampukan kita menerobos kalau kita mau menerobos kembali muhasabah kembalikan rujuk kepada syariah apa kesalahan kita introspeksi pada diri kita masing masing jangan menyalahkan kalau doa tidak diterima mari kita kembali kepada Allah swt dan tidak lain hanya istighfarlah yang akan mengobati apa kotoran-kotoran atau dosa-dosa kita yang ada pada diri kita dari akibat mata kita telinga kita tangan kita kaki kita perilaku kita selanjutnya dan selanjutnya wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh                                     

-----------{{{{ }}}}-----------

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4