,

,

Jumat, 24 Oktober 2014

Ahmad Izzuddin Doktor Ahli Falak Dari IAIN Walisongo Semarang

Ahmad Izzuddin, M.Ag, lahir di Kudus, 12 Mei 1972 adalah putera ke-7 dari pasangan H. Maksum Rosyidie dan Hj. Siti Masri’ah Hambali. Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar Negeri I Jekulo Kudus lulus 1985, lalu melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri II Kudus lulus 1988, lalu nyantri di Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri sambil melanjutkan di Madrasah Aliyah Al-Muttaqien Ploso Mojo Kediri lulus 1991.
Pendidikan S.1 diselesaikan di Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang 1993 – 1997, dan melanjutkan Program Pasca Sarjana S.2 IAIN Walisongo Semarang 1998 – 2001, sekarang (2005) mengambil Program Doktor PPs IAIN Walisongo Semarang.
Semenjak di Pesantren Ploso, ia aktif dalam kajian dan praktik ilmu Falak, sebagaimana tercatat sebagai sebagai Tim inti pembuatan kalender Pesantren. Kemudian semenjak kuliah di Semarang, ia aktif di Pimpinan Wilayah Lajnah Falakiyyah NU Jawa Tengah, pernah menjadi Sekretaris dan sekarang menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Lajnah Falakiyah NU Jawa Tengah 2003-2008. Mulai tahun 1999 ia diangkat sebagai Dosen di almamaternya Fakultas`Syari’ah sebagai dosen ilmu Falak. Di samping itu, aktif mengikuti TOT Ilmu Falak tingkat Nasional dan memberikan pelatihan ilmu Falak, aktif juga mensosialisasikan ilmu Falak dengan menumbuhkembangkan ilmu Falak, dengan merintis pendirian Lajnah Falakiyyah INISNU Jepara dan UNSIQ Wonosobo, menghidupkan Lajnah Falakiyah NU di tingkat cabang, Lembaga Hisab Rukyah Independent seperti Kudus dan Jawa Tengah, serta mengadakan pengkaderan ahli ilmu Falak dengan merintis Pesantren Spesialis ilmu Falak seperti Pesantren Daarun Najaah Jrakah Tugu Semarang yang diasuhnya.
Suami Aisah Andayani, S.Ag ini juga aktif di Badan Hisab Rukyah Jawa Tengah. Di samping aktif di berbagai aktifitas organisasi yang lain, seperti sebagai Auditor LP POM MUI Jawa Tengah, peneliti LSM PATRIK Jawa Tengah, peneliti WRI ( Walisongo Research Institute ) Semarang, Konsultan Hukum Islam LPKBHI Fakultas`Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, anggota Tim Editor majalah Al-Ahkam Fakultas`Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, dan aktif di Pusat Studi Gender IAIN Walisongo Semarang.
Ayah dari Aliyya Saliima Izza dan Najwa Fariiha Izza ini juga selalu mengabdikan diri dalam penerapan ilmu Falak di masyarakat, yakni dengan siap selalu mengukur arah Qiblat masjid, seperti yang telah dilakukan yakni mengukur masjid Agung Jawa Tengah dan masjid-masjid yang lain.
Banyak karya penelitian dan karya tulis yang dipublikasikan yang terkait dengan keahliannya, di antaranya : Penelitian Kitab Sullamun Nayyirain dalam penetapan Awal bulan Qomariyyah, skripsi tahun 1997, Penelitian Respon Pesantren terhadap Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, anggota peneliti kolektif, tahun 2000, Penelitian Zubaer Umar al-Jaelany dalam Sejarah Hisab Rukyah di Indonesia, penelitian individual, tahun 2002, Penelitian Melacak Pemikiran Hisab Rukyah Tradisional (Studi atas Pemikiran Muhammad Mas Manshur al-Batawai), penelitian individual, 2004, Buku Fiqh Hisab Rukyah di Indonesia (Sebuah Upaya Penyatuan Mazhab Hiab dengan Mazhab Rukyah), Yogyakarta : Logung Pustaka, 2003, artikel “Idul Fitri antara Hisab dan Rukyah”, Wawasan, 24 Januari 1998, artikel “Awal dan Akhir Ramadan yang Kompromistis”, Suara Merdeka, 11 Desember 1999, artikel “Menyikapi Perbedaan Idul Adha 1420 H”, Suara Merdeka, Maret 2000, artikel “Awal Ramadan 1422 H dan Validitas Hisab”, Radar Semarang, 13 November 2001, artikel “Awal Ramadan Antara Hisab dan Rukyah”, Suara Merdeka, 15 November 2001, artikel “Awal Ramadan : Jum’at atau Sabtu ?”, Wawasan, 15 November 2001, artikel “Melacak Mazhab Fiqh Hisab Rukyah”, Jurnal Al-Ahkam Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. 2003, artikel “Memahami Perbedaan Penetapan Idul Adha, Suara Merdeka, Februari 2003, artikel “Memahami Perbedaan Idul Fitri 1423”, Wawasan, 2 Desember 2002, artikel “Perlu Meluruskan Qiblat Masjid”, Suara Merdeka, 27 Juni 2003, artikel “Memahami Perbedaan Penetapan Idul Adha”, Suara Merdeka, Februari 2003, artikel “Menghisabkan NU, Merukyahkan Muhamadiyyah”, Suara Merdeka, 1 November 2002, artikel “Antara Hisab Dan Rukyah”, Kompas, 3 Oktober 2005, artikel “Menyambut Bulan Ramadan”, Wawasan, 4 Oktober 2005, artikel “Mencari Berkah Syura” , Suara Merdeka, 27 Januari 2006 dan masih banyak lagi.
Ahmad Izzuddin, M.Ag sekarang bersama dengan istrinya Aisah Andayani, S.Ag dan kedua anaknya Aliyya Saliima Izza (4 th) dan Najwa Fariiha Izza (1 th ) hidup bersama para santri di Pondok Pesantren Mahasiswa Daarun Najaah Jrakah Tugu Semarang Jawa Tengah, Bukit Beringin Lestari Barat Blok C no 131 Wonosari ngaliyan Semarang .

Dzikir Kebangsaan Jelang Malam Tahun Baru Hijriyah Di Lap. Pemda Kab. Tegal

Sumber:

Abah Lutfi - Pics Only -


Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4