,

,

Jumat, 06 Februari 2015

ENAM PERKARA YANG MERUSAK ISLAM


Syihabuddin Ahmad bin Hajar al-Asqalani dalam karyanya Nashaihul ‘Ibad (hal 42) mengutip sebuah hadis tentang keanehan yang akan menimpa umat Islam. Menurut Rasulullah S.A.W., jumlahnya ada enam perkara.

Pertama, masjid menjadi bangunan yang aneh. Bangunan masjid berdiri megah, dibangun dengan susah payah, dan berada di tengah-tengah perkampungan yang padat penduduknya. Namun, orang-orang di perkampungan itu enggan melaksanakan ibadah shalat di masjid.

Kedua, mushaf Alquran menjadi perkara aneh. Orang-orang berlomba-lomba mengoleksi Alquran di rumahnya. Mereka membeli Alquran dengan model terbaru, berharga mahal, namun setelah berada di rumah, Alquran hanya menjadi simbol kebanggaan.
Kitab suci ini dipajang di rak dan jarang sekali dibaca, apalagi dihayati makna dan kandungannya.

Ketiga, banyak orang berlomba-lomba menghafal Alquran, tetapi sedikit sekali orang yang berlomba-lomba mengamalkan isi dan kandungannya.

Keempat, aneh sekali banyak wanita salihah yang bersuami laki-laki yang tidak taat dalam melaksanakan ajaran agama. Kelima, aneh sekali, banyak laki-laki saleh yang beristri wanita yang tidak taat beragama.

Dan keenam, aneh sekali, orang alim (yang memahami ilmu agama) berada di tengah-tengah masyarakat, namun masyarakat sudah enggan lagi mendengar fatwa-fatwanya. Petuah-petuahnya hanya dijadikan tontonan bukan dijadikan tuntunan.

Sementara itu, Imam Ghazali dalam karyanya Minhajul ‘Abidin (hal 16) mengutip sabda Rasulullah SAW yang disampaikan kepada Haris Ibnu Umairah.
“Jika umurmu panjang, kamu akan menghadapi suatu zaman yang aneh. Pada zaman tersebut akan banyak ahli pidato yang piawai dalam menyampaikan pidatonya, namun sangat sedikit sekali dari kalangan mereka yang benar-benar ulama (memahami ilmu agama dan hatinya takut kepada Allah). Pada zaman tersebut akan banyak sekali orang yang memerlukan bantuan (banyak orang miskin), namun sangat sedikit sekali orang yang mau menolong mereka, dan pada zaman tersebut keikhlasan dalam mencari ilmu sudah sirna. Orang-orang mencari ilmu hanya mengikuti keinginan hawa nafsu belaka.”

Harits ibnu ‘Umairah merasa heran, kemudian ia bertanya, “Ya Rasulullah, kapan hal tersebut akan terjadi?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Nanti apabila ibadah shalat telah dimatikan (orang-orang tidak mengaplikasikan nilai-nilai ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari), menjamurnya suap-menyuap (jual beli hukum dan jabatan), serta orang-orang telah rela menjual agama demi kesenangan hidup di dunia semata. Jika keadaan tersebut sudah terjadi maka selamatkanlah dirimu.”

Mari kita perhatikan dan renungkan perkara-perkara aneh tersebut, sudahkah terjadi di sekitar kehidupan kita? Jika sudah, tak ada jalan terbaik bagi kita selain menyelamatkan diri kita masing-masing.

Caranya adalah dengan melakukan amar makruf nahi munkar, semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan menjalankan segala perintah-Nya, serta menjauhi segala larangan-Nya. “Umatku tak akan sesat selamanya, manakala ia benar-benar berpegang teguh kepada kitabullah dan sunah-sunahku.’’ (HR al-Hakim).

sumber :

Syekh Rohmatullah bin Kholilurrohman Al-Kaironawi Al-Hindi Al-Utsmani Kristolog Yang Berdebat Dengan Pfander


Buku ini tulisan seorang kristolog bermazhab hanafi kelahiran india Rohmatullah bin Kholilurrohman Al-Kaironawi Al-Hindi Al-Utsmani, kakeknya masih keturunan Sayyidina Utsman bin Affan.

Pendiri madrasah Ash-Shoulatiyah di Mekkah ini lahir tahun 1233 - 1308 H = 1818 - 1891 M. Di usia 12 tahun menghapal Al-Quran dan mempelajari bahasa persia, arab dan urdu. Saat beranjak remaja pergi ke New Delhi dan belajar kepada Ust. Ahmad Hayat lalu ke Luknow belajar kepada Mufti Luknow Sa'dullah Al-Murodabadiy.

Dia juga mulai mengkaji secara intens bahasa persia kepada Syekh Bakhsy Ash-Shuhba'iy di tahun 1857 M dan ilmu kedokteran serta matematika di masa itu. Kedatangan pelancong inggris dan para misionaris yang menyebarkan agama kristen membuat dia miris, akhirnya dia putuskan mempelajari bahasa inggris dan kristen untuk memahami aqidah para misionaris dan kerancuan kitab mereka. Tak tanggung-tanggung demi memperdalam pengetahuan islam dan kristologi dia pergi ke mekkah berguru kepada Syekh Ahmad Zaini Dahlan, mufti mazhab syafi'i di mekkah saat itu.


Perdebatannya dengan misionaris kawakan asal Wurrtemberg Jerman, Carl Gottlieb Pfander di Agra tanggal 10 - 11 April 1854 di catat sejarah sebagai adu argumen paling top di india. Tidak mau kalah Pfander juga menulis buku tandingan Mizanul Haqq untuk meng-counter karya Syekh Rohmatullah. Murid-muridnya banyak menjadi orang penting. Syarif Husein, penguasa mekah saat itu adalah salah satu murid beliau.

Syekh Rohmatullah meninggalkan karya penting dalam bidang kristologi berupa kitab Izharul Haqq. Buku berbahasa arab setebal 1416 halaman yang mengupas kerancuan dalam bibel ini bisa kita unduh dan baca secara online di sini. Makasih ya gan dah mau baca tulisan ini.

sumber :
  1. http://urdustan.net/kairana/kai-so-images.htm
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Karl_Gottlieb_Pfander
  3. https://books.google.co.id/books?id=Lmb_wg0fSZQC&pg=PA116&lpg=PA116&dq=pfander+christ&source=bl&ots=2Q-ioZLCii&sig=AVsWh2pERs78tX1Q9JYtYj_g2ms&hl=id&sa=X&ei=JmbUVKf_HaPKmAXH14HIBA&ved=0CCoQ6AEwAg#v=onepage&q=pfander%20christ&f=false
  4. http://www.academia.edu/4172323/The_Legacy_of_Karl_Pfander
  5. http://answering-islam.org/Books/Pfander/Balance/
  6. http://www.islam-love.com/home/2009-08-14-00-46-53/759-rahmatullah-pfander.html
  7. http://shamela.ws/index.php/author/511


KOMIK SUFI RUMI




Sudah [lama] hadir komik unik tentang sang pecinta yang mabuk kasmaran ...
Jalaluddin Rumi /Allah yarham/ .... coretan kang Andityas Praba & Rizki Goni
silakan di sruput
--------

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4