,

,

Kamis, 13 Juni 2013

TANDA MATINYA HATI



IBNU ATHOILLAH BERKATA :

"DI ANTARA TANDA MATINYA HATI ADALAH ENGKAU TIADA BERSEDIH ATAS KESEMPATAN BERAMAL YANG ENGKAU LEWATKAN DAN TIDAK ADANYA PESYESALAN ATAS PELANGGARAN YANG KAU LAKUKAN"

KAWAN ADA 3 SEBAB PENYAKIT HATI :

1. TERLALU MENCINTAI DUNIA SECARA BERLEBIHAN

2. KURANGNYA KEHATI-HATIAN DAN KURANGNYA BERZIKIR

3. SELALU MENURUTI HAWA NAFSU

OBAT BAGI KETIGA SEBAB TERSEBUT ADALAH :

1. BERSIKAP QONAAH, SEDERHANA DAN BERHEMAT

2. MENGHADIRKAN ALLAH SECARA TERUS MENERUS MELALUI ZIKIR DENGAN DI  SERTAI MUNAJAT KEPADANYA

3. MENGIKUTI GURU YANG TELAH MENDAPAT PANCARAN ILAHI DENGAN MENGIKUTI INSTRUKSI MEREKA DALAM MEMERANGI HAWA NAFSU DAN MENGURANGI MAKSIAT

SELAMAT JALAN KAWAN, IN MEMORIAN WAWAN "OUR BELOVED FRIEND"


KAWAN KITA SEMUA ..... TELAH BERPULANG KE RAHMATULLAH, MOHON DOA TERKHUSUS SELURUH WARGA NAHDLIYIN AGAR ALMARHUM DIAMPUNI DOSA-DOSANYA DAN DI TEMPATKAN DI SURGA.

"Yang gw inget dari dia sosoknya ceriang, solid ma kawan-kawan dan mudah bergaul, mesti gak terlalu lama kita pernah satu tim bareng waktu nggarap daerah Beji, Bangil, Pasuruan. kita juga sempet jalan jalan bareng ke masjid Ceng Ho di Bangil, Wan Good Bless 4 u,"

Sumenep, NU Online
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Wawan Septhian (18), pegiat Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu) di Sumenep, Senin (10/6) sekitar pukul 15:00 WIB, meninggal dunia di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan, Desa Pakandangan, Bluto, Sumenep.

Wawan yang mengendarai sepeda motor bernopol B 6373 UX melaju dari arah barat menuju Sumenep. Menurut saksi di TKP, ia menjadi korban tabrak lari sebuah mini bus. Di tempat kejadian memang terdapat onderdil mini bus yang tidak diketahui nomor kendarannya.

Staf Sekretariat PCNU Sumenep, Abdurrahman, mengatakan, Wawan bersama empat tim pembuat Kartanu sudah beberapa pekan di Sumenep, melayani warga NU yang hendak membuar kartu tanda anggota NU. “Pada saat itu sedang bertugas di Kecamatan Pragaan, ujarnya.

Sekitar pukul 20:40 WIB, janazah setelah dilakukan autopsi dan dimandikan di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, langsung dibawa pulang ke kampung halamannya di Jember.

Bendahara PCNU Sumenep Nurul Hidayat yang ikut mengurus janazah Wawan mengatakan, teman-temannya sudah melarang untuk menjalankan tugasnya pada hari itu karena hujan deras, tapi ia tidak mengindahkan.

"Nggak apa-apa saya sakit (kehujanan). Saya ikhlas demi NU," kata Nurul, menirukan ucapan Wawan saat dicegah oleh temannya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: M. Kamil Akhyari

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4