Beberapa
penyakit tertentu seperti stroke, diabetes, dan kanker prostat biasanya
dialami oleh pria ketika mencapai usia 40 tahun ke atas. Tak dapat
dipungkiri, beberapa penyakit memang dapat disebabkan oleh penuaan.
Seperti dilansir bodyandsoul.com, Jumat (16/3/2012), berikut adalah beberapa macam penyakit pada pria yang seiring dialami sesuai pertambahan usia.
Usia 20 – 30 Tahun : Kecanduan alkohol dan obat-obatan, merokok, mandul, penyakit menular seksual, dan gangguan mental.
Sebagian besar pria muda tidak memikirkan bagaimana kondisi kesehatannya ketika berusia 50 tahun.
“Jika ingin tetap sehat di hari tua, pikirkanlah tentang kesehatan diri sendiri sejak usia 20
dan 30-an tahun. Kurangi minum alkohol, berhenti merokok, dan jagalah
berat badan dengan tetap aktif,” kata Profesor Duncan Topliss, direktur
Departemen Endokrinologi dan Diabetes di Rumah Sakit Alfred di
Melbourne.
Pria yang memiliki riwayat keluarga
dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi sebaiknya memeriksakan
diri ke dokter minimal setahun sekali.
Gangguan-ganguan seksual juga sudah
dapat dideteksi pada usia ini. Gejala seperti keluarnya cairan dari
saluran kemih, ejakulasi yang menyakitkan dan ruam pada kulit penis bisa
menunjukkan adanya penyakit menular seksual.
“Jika testis mengeras atau kenyal,
segera lakukan pemeriksaaan USG. Kelainan pada ukuran testis bisa
menunjukkan adanya gangguan kesuburan dan perlu diperiksa,” kata
Profesor Peter Royce, direktur urologi di Rumah Sakit Alfred.
Remaja akhir hingga usia awal 20-an tahun adalah periode di mana banyak mengalami gangguan kesehatan mental.
Sekitar tiga perempat pria mengalami gangguan skizofrenia untuk pertama kalinya pada usia 25 – 26 tahun.
Kecemasan dan depresi seringkali muncul
ketika sedang berjuang untuk membentuk hubungan, mengejar karir dan
menjadi orang tua baru.
Usia 40 – 50 Tahun : Penyakit jantung, diabetes, depresi, kanker usus, kandung kemih dan ginjal.
“Jika memiliki tekanan darah tinggi,
kolesterol atau kelebihan berat badan, segera periksakan diri untuk
mengetahui gejala diabetes setelah mencapai usia 45 tahun,” kata
Profesor Topliss.
Ketika mencapai usia 50 tahun ke atas,
pria lebih besar risikonya terserang kanker prostat dan kanker usus.
Tanda-tanda kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, sedangkan
tanda-tanda kanker usus adalah perdarahan pada anus dan susah buang air
besar.
Pemeriksaan usus sebaiknya dilakukan
pada usia 50, 55 dan 65 tahun dan setiap 2 tahun setelah mencapai usia
50 tahun. Pria berusia di atas 50 tahun disarankan untuk berdiskusi
dengan dokter mengenai perlunya menjalani tes prostat.
Kanker kandung kemih dan kanker ginjal
dapat menjadi masalah pada usia ini, teruatama pada pria perokok.
Gejalanya adalah adanya darah dalam air seni. Selain itu, penyakit
jantung dan serangan jantung juga bisa menjadi ancaman besar.
“Jika mengalami nyeri dada yang tidak
diketahui penyebabnya, segeralah periska ke dokter, pada usia berapa
pun. Sebab, rasa nyeri di dada dan sesak napas adalah dua gejala utama
serangan jantung,” kata Profesor Tony Dart, direktur pengobatan jantung
di Rumah Sakit Alfred.
Risiko kanker kulit juga meningkat
setelah pria mencapai usia 50 tahun. Pria sebaiknya memeriksa kulitnya
setiap tiga bulan sekali jika melihat adanya perubahan.
Usia 60 tahun ke atas : Penyakit jantung, stroke, diabetes, kanker usus, kulit dan prostat.
Setelah mencapai usia 55 tahun, semua
orang sebaiknya diperiksa untuk mengetes diabetes. Gejala diabetes
antara lain kelelahan, rasa haus yang berlebihan, banyak buang air kecil
dan infeksi kulit.
“Menjadi tua adalah faktor risiko
diabetes dan tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Tapi merawat tubuh dapat mengurangi risikonya,” kata Profesor Topliss.
Kanker prostat, kanker usus dan kanker
kulit akan selalu menjadi masalah kesehatan utama bagi pria, terutama
seiring bertambahnya usia. Pada usia ini, pemeriksaan rutin untuk
memantau kondisi kesehatan penting dilakukan. Denyut jantung tidak
teratur juga lebih sering terjadi dialami pria lansia dan meningkatkan
risiko stroke.
“Apabila di usia paruh baya pria sudah
sering mengalami masalah dengan jantungnya, berbagai masalah itu akan
terakumulasi ketika lansia sehingga fungsi jantung lebih mungkin
terganggu. Kondisi kesehatan dapat membaik hanya dengan memakan makanan
sehat dan berolahraga,” kata Profesor Dart.
(pah/ir) Artikel Ini dikirim oleh Ibu Dr Ika Kiromin Baroroh