Sejarah Tanda Harokat dan Titik - Ini Bid'ah -
Sejarahnya bermula dari kesulitan yang di alami sebagian penduduk non-arab yang belajar al quran. Mereka butuh pedoman baca seperti tanda atau simbol tertentu untuk memudahkan bacaan, karena itulah Abul Aswad Ad-Duali memerintahkan muridnya dari Bani Abdul Qois untuk menuliskan tanda baca fathah, dhomah, kasroh dan sukun agar mempermudah orang-orang non-arab mempelajari al quran
Kedua muridnya Yahya bin Ya'mur dan Nasr bin Ashim juga mencetuskan beberapa tanda baca untuk mempermudah muslim non-arab untuk mempelajari al qur'an yaitu berupa titik yang membedakan antara huruf-huruf hijaiyah satu dengan yang lainnya.
Imam Kholil bin Ahmad Al-Farahidi juga berkontribusi dengan menyusun simbol untuk hamzah, isymam, rum dan tasydid.
Di paruh awal abad ke-IV hijiriyah Al-Imam Muhamad bin Toifur Sajawandi menulis tanda-tanda waqaf. Di kemudian hari Al-Imam Mushoddir Bukhori menulis tanda-tanda waqaf lainnya untuk mempermudah memahami waqaf yakni tanda qif, sin, qafh, qaf, qala, shil, shalla, shaq, shab, jih dan kaf [ قف- س- قفه- ق- قلا- صل- صلى- صق- صب- جه- ک ]
Sejarah Tanda Waqaf - Ini Juga Bid'ah -
Tanda waqaf yang berkembang di Indonesia. Sesuai hasil musyawarah ulama al quran pasca tahun 1960-an terhitung sejak musyawarh ke-I sampai ke-IX mengenai tanda waqaf disimpulkan ada 12 tanda waqaf yang kemudian di sederhanakan menjadi 7 (jika dengan tanda saktah atau 6 tanpa tanda saktah).
setelah penyederhanaan
pasca munas ahli al quran
dulu pas tahun 60-an masih
masih menggunakan 12 tanda waqaf
Tanda-tanda waqaf yang telah disepakati untuk penulisan Mushaf Usmani Standar Indonesia harus diteliti oleh Lajnah dalam konsistensi penempatannya. Tanda-tanda waqaf yang disederhanakan tersebut digunakan pula untuk Al-Qur'an Standar Bahriyah - orang indo apalagi santri kudus nyebutnya quran pojok - dan Al-Qur'an Braille. Untuk al-Qur'an Braille dikecualikan penggunaan tanda waqf صلى dan قلى diganti dengan ص dan ط .
Referensi liyat dimari ya gan
Sekian dan terimakasih atas kunjungannya Gan
komeng mu sungguh kami nantikan