source:
http://grevada.com/islam/kumpulan-foto-hoax-pembantaian-muslim-di-burma-myanmar/
Belakangan ini ada banyak beredar
foto mengenai perkembangan kasus kerusuhan antara umat muslim Rohingya
dan umat Buddhist yang ada di Burma. Foto-foto tersebut umumnya beredar
di situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, termasuk melalui
BBM.
Tapi tahukah anda bahwa tidak semua foto
tersebut benar, ada beberapa foto yang ternyata hanyalah ulah
orang-orang tidak bertanggung jawab yang ingin memperkeruh keadaan.
Berikut ini adalah beberapa gambar yang pernah dan sering beredar yang
setelah saya selidiki ternyata hoax:
Gambar 1
Foto di atas bukanlah foto pembunuhan,
justru sebaliknya foto tersebut adalah foto situasi ketika umat Buddhist
di Tibet membantu evakuasi mayat pasca terjadinya gempa di Cina.
Gambar 2
Foto ini termasuk yang paling populer beredar dan banyak yang percaya, bahkan musisi terkenal seperti
Maher Zain percaya dan ikut-ikutan
menyebarkan foto ini. Sungguh tidak bisa dibayangkan seorang public figur ternyata kurang cerdas dalam menyikapi informasi.
Ini sebenarnya adalah foto dari
perkembangan kasus Pattani di Thailand Selatan pada Oktober 2004. Foto
tersebut bukan foto mayat, tapi foto para demonstran muslim yang
ditangkap karena dianggap memperkeruh konflik yang ada di sana setelah
sebelumnya memang ada ketegangan antara muslim dengan umat buddhist.
Suara Merdeka pernah memuat berita
tersebut, hanya saja setelah saya telusuri ulang, berita tersebut tidak
bisa saya temui, namun saya punya screenshot gambarnya:
Gambar 3
Sama seperti pada gambar 2, kumpulan
foto ini juga sebenarnya adalah bagian dari penangkapan terhadap
orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan di Thailand Selatan.
Gambar 4
Seperti komentar yang ada pada facebook
tersebut, disana dikatakan bahwa itu adalah foto muslim yang dibakar di
Burma, dan lihat bagaimana orang dengan mudahnya percaya dan
terprovokasi. Padahal jika diperhatikan dengan lebih teliti, bagaimana
mungkin orang dibakar dan ada 3 orang juru kamera lain mengambil gambar
tersebut dengan santainya.
Foto tersebut sebenarnya adalah foto
aktivis Tibet (bernama Jamphel Yesh) yang melakukan demonstrasi saat
kedatangan Presiden Cina ke India. Aktivis tersebut adalah imigran yang
mencari suaka ke India, dan melakukan aksi bakar diri ketika mengetahui
Presisden Cina (saat itu yang menjabat adalah Hu Jintao) akan datang
berkunjung.
Gambar 5
Foto ini bukanlah gambar pertikaian
apalagi pembantaian umat muslim yang dilakukan oleh bikhu, melainkan
foto demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Burma terhadap
pemerintah atas sulitnya biaya hidup terutama karena kenaikan harga BBM
di negara tersebut pada tahun 2007.
Gambar 6
Foto ini sempat dimuat di berbagai media
dan nampak sangat meyakinkan sebagai kasus pembantaian tapi
kenyataannya gambar tersebut bukan diambil dari konflik di Burma
baru-baru ini. Foto tersebut sebenarnya adalah foto korban dari kasus
pengeboman yang terjadi di Kota Myawaddy daerah di Burma Timur yang
berbatasan dengan Thailand dan kasus tersebut terjadi pada Februari
2011.
Gambar 7
Foto ini dikatakan sebagai korban muslim
Rohingya saat kerusuhan di Burma, melainkan korban ledakan tangki bahan
bahan di Kongo pada tahun 2010 (terima kasih
Hilma Fauza Khuriroy atas koreksinya)
Kesimpulan
Sebelum menerima sebuah berita maka
sebaiknya kita harus melakukan pengecekan terhadap berita tersebut,
apakah benar adanya atau tidak, apalagi jika kabar tersebut hanya dari
mulut ke mulut atau situs jejaring sosial yang disampaikan secara
berantai. Berikut beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengetahui
mana berita yang dapat dipercaya dan mana yang tidak:
Pastikan Berasal Dari Sumber Yang Terpercaya dan Netral
Berita-berita yang baik adalah berita
yang bersumber dari portal berita terpercaya. Memang tidak semua portal
berita bebas dari kepentingan tapi kita juga bisa menilai mana yang
netral dan tidak, dan mana yang memiliki reputasi baik dan tidak.
Ketika mencari berita tentang lumpur
Lapindo janganlah mencarinya di TvOne karena pemilik stasiun tersebut
adalah Bakrie yang notabene terlibat dalam kasus tersebut. Ketika
mencari tau tentang situasi partai Nasional Demokrat jangan juga
mencarinya di Metro karena yang tampil pasti yang baik-baik saja
mengingat pemilik Metro adalah Surya Paloh, sang Ketua Umum Partai
Nasional Demokrat.
Begitu juga ketika mencari berita
tentang kerusuhan antar agama, janganlah mencarinya di situas agama yang
terlibat karena beritanya pasti memihak komunitasnya. Carilah di situs
berita yang netral dan tidak memiliki visi misi dakwah agama dalam
pemberitaannya.
Gunakan Google Image Untuk Melakukan Pengecekan
Ketika anda melihat sebuah foto yang
bisa anda lakukan adalah mengecek apakah ada foto yang sama beredar di
Internet, kemudian lihat sumbernya apakah kredibel dan netral atau
tidak, dan lihat juga kapan foto tersebut diindeks oleh Google. Ketika
anda hanya menemukan gambar yang sama di blog atau di Facebook maka anda
bisa meragukannya, dan ketika melihat tanggal terindeks maka tanggal
yang lebih dulu lah yang dapat dipercaya kebenarannya.
Berikut adalah cara melakukan pengecekan gambar di Google Images:
- Masuk ke situs Google Images
- Pada kotak pengisian kata kunci ada icon bergambar kamera, klik icon
tersebut maka akan muncul pilihan untuk mengisikan URL gambar atau
menguploadnya.
- Masukan URL gambar atau upload gambar yang ingin dicek, tekan enter
maka Google akan menampilkan gambar dengan pola yang mirip atau sama
persis beserta keterangannya
Catatan:
Tulisan ini saya buat untuk memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi.
Membela sesama muslim itu memang penting tapi membela dengan kebohongan
yang berujung pada kerusuhan yang tidak berujung juga bukanlah hal yang
baik. Jika anda memiliki info tambahan silahkan cantumkan di komentar,
maka saya akan menambahkan info tersebut di postingan ini. Sekecil
apapun informasinya akan kami hargai.
Rujukan:
Sebagian besar tulisan ini disandur dari
Faraz Ahmed’s Blog yang
ditulis dalam Bahasa Inggris. Bagi yang ingin mengetahui bagaimana
tanggapan dunia internasional terhadap beredarnya foto hoax ini, anda
bisa mengunjungi blog tersebut.
Baca juga tulisan saya mengenai “
Apa Yang Sebenarnya Terjadi di Burma” sebagai bentuk penegasan bahwa beberapa berita yang dimuat di blog atau media provokatif tidaklah benar.