,

,

Rabu, 17 Juni 2015

Mu'inuddin Hasan Chisti Penyebar Tarekat Chistiyah Di India (Bag 2)


Mu'inuddin Hasan dikenal sangat baik hati kepada siapapun, murah senyum dan sering membantu orang-orang yang kesusahan. Beliau benar-benar meniru akhlak sang suri tauladan terbaik baginda Nabi shollaallahu alaihi wasaallam. Ribuan orang datang ke tempat beliau untuk mendoakan, berzikir, membaca qasidah, solawat dan manakib Mu'inuddin Chisti. Beliau juga mengajarkan "sufi shulh el kulh" yakni sikap tenggang rasa kepada umat hindu.


Di masa beliau tidak pernah ada konflik antara hindu dengan muslim, karena keluhuran dan akhlak mulia sang sultanul auliya al hindiyah. Hingga kini tidak sedikit ulama bahkan bintang film pun berziarah ke makam beliau memberikan penghormatan atas jasa-jasanya menebarkan cinta kasih di antara sesama. 


Beliau juga salah satu wali yang mendapatkan mandat untuk menyebarkan tarekat chistiyah di tanah hindustan langsung dari baginda Nabi shollaallahu alaihi wasaallam via mimpi. Khwaja Mu'inuddin Chisti Allah yarham.

Oleh : Oki Yosi


Mu'inuddin Hasan Chisti Penyebar Tarekat Chistiyah Di India (Bag 1)


-------------------------
Di Irak ada sidi Syekh Abdul Qodir al Jilani, di Tunis ada sidi Syekh Abul Hasan Asy Syadzili, di Mesir ada sidi Ahmad Badawi, ada satu lagi wali masyhur yakni Khwaja Mu'inuddin Hasan Chisti dari Ajmer Rajashtan, India. Lahir tahun 536 H / 1142 M  (sumber lain menyebut tahun 530 H / 1135 M) di Sijistan, Afghanistan. Seorang sufi yang gemar sekali menyantuni fakir miskin ini menjadi yatim piatu sejak usia 15 tahun. Ayahnya Khwaja Ghiyatsuddin Hasan (w.  544 H / 1150 M) dan ibunya Bibi Mah Nur adalah orang yang solih dan solihah. 

Mu'inuddin berbeda sekali dengan kedua saudara dan anak-anak sebayanya, dia lebih banyak diam dan berzikir di pojok masjid. Kala sedang mengolah ladang warisan ayahnya seorang tua renta - Ibrahim Qundzui - datang mendekat ke hadapannya, terenyuh melihat kondisinya diberikanlah beberapa buah segar kepadanya, usai melahap buah tersebut Ibrahim Qundzui memberikan roti, entah kenapa selepas memakan roti itu Mu'inuddin terlempar ke tempat yg aneh, sangat luas tak bertepi, penuh cahaya. Lalu tiba-tiba dia kembali ke tempat semula dan orang tua renta itu telah menghilang.


Berbekal uang hasil penjualan ladangnya yang telah dia hibahkan sebagian ke fakir miskin, Mu'inuddin melanglang buana ke Khurasan, Bukhara, Samarkand dan tempat-tempat lainnya untuk berguru kepada para masyayikh selama 5 tahun. Berbagai riyadhoh dia lakukan, untuk mengobati dahaga batinnya dia mencari guru spiritual yang bisa membimbingnya ke hadirat ilahiyah,tahun 582 H / 1186 M ia bertemu Syekh Utsman Harani dia putuskan menjalani suluk di bawah bimbingan sang guru.

Bersambung ...

http://www.pinkcity.com/ajmer/khwaja-moinuddin-chisti-in-ajmer/
http://www.chishti.ru/

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4