Habib
Munzir Al Musawa yang dikenal sebagai pemimpin Majelis Rasulullah
meninggal dunia, Minggu (15/9) siang ini. Siapakah Habib Munzir?
Keterangan
Habib Munzir meninggal disampaikan kakaknya, Nabiel Al Musawa, politisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akun twitter-nya,
@nabiel_almusawa Minggu, (15/9) sekitar pukul 16.00. “Adinda Habib Munzyr meninggal, mhn maafkan kesalahannya n mhn doanya..” Begitu tulis @nabiel_almusawa.
Berikut
ini biografi singkat Habib Munzir al Musawa, orang nomor satu di
Majelis Rasulullah, seperti dipajang majelisrasulullah.org menjawab
pertanyaan di laman tersebut:
Alaikum Salam wr wb..,
Ayah
saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang,
Sumatra selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian
mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik,
yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis,
sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di
harian Berita Buana.
Beliau menjadi wartawan luar negeri
selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan
dimakamkan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Nama saya
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas
Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19
Muharram 1393H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya
mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan.
Lalu
mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, lalu
memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi
Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had
Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, di sana
saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu
sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah,
dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia
pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah,
duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam
segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya
membuka majlis.
Jumlah hadirin sekitar enam orang, saya
terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat
hati pendengar sejuk, saya tidak mencampuri urusan politik, dan selalu
mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd
Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa
bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan
yang Nabawiy.
Kalau dia ahli politik, maka ia ahli
politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang
Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang
Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan
masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan
miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin
persatuan dalam kenabawiyan.
Inilah Dakwah Nabi Muhammad
saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka
bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk
membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majlis taklim
saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga
ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar
Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa,
yaitu:
Jawa Barat: Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
Jawa Tengah: Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
Jawa Timur: Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali: Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
NTB: Mataram Ampenan
Luar Negeri: Singapura, Johor, Kualalumpur.
Namun
kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun
sekali dengan perintah Guru saya. Dan saya pun telah menjadi Narasumber
di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi
tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit,
RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.
Saya membina puluhan
majelis di jakarta, yg kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan
sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran
jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di
kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh,
namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak saya, maka saya
terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan
waktu. Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah
sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan dakwah yang saya
jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka yang berminat
menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin Allahumma Amin.
Demikian Biografi ini saya buat,
Hormat Saya,
Khadim Majelis Rasulullah saw
(Munzir Almusawa)
*saudara mursa, terimakasih atas partisipasi anda, saya jadi malu, Baarakallahufiikum.
Sebelum
meninggal, berdasarkan penelusuran Kabar24.com, selama ini Habib Munzir
dikabarkan menderita kanker otak. Habib Munzir dikenal sebagai pendiri
dan orang nomor satu di Majelis Rasulullah, majelis dzikir, yang
memiliki puluhan ribu pengikut. (Kabar24.com)
- See more at:
http://www.kabar24.com/nasional/read/20130915/66/200543/habib-munzir-meninggal-siapa-habib-munzir-ini-biografi-singkatnya#sthash.u2hcd6SG.dpuf
Habib
Munzir Al Musawa yang dikenal sebagai pemimpin Majelis Rasulullah
meninggal dunia, Minggu (15/9) siang ini. Siapakah Habib Munzir?
Keterangan
Habib Munzir meninggal disampaikan kakaknya, Nabiel Al Musawa, politisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akun twitter-nya,
@nabiel_almusawa Minggu, (15/9) sekitar pukul 16.00. “Adinda Habib Munzyr meninggal, mhn maafkan kesalahannya n mhn doanya..” Begitu tulis @nabiel_almusawa.
Berikut
ini biografi singkat Habib Munzir al Musawa, orang nomor satu di
Majelis Rasulullah, seperti dipajang majelisrasulullah.org menjawab
pertanyaan di laman tersebut:
Alaikum Salam wr wb..,
Ayah
saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang,
Sumatra selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian
mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik,
yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis,
sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di
harian Berita Buana.
Beliau menjadi wartawan luar negeri
selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan
dimakamkan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Nama saya
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas
Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19
Muharram 1393H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya
mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan.
Lalu
mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, lalu
memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi
Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had
Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, di sana
saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu
sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah,
dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia
pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah,
duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam
segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya
membuka majlis.
Jumlah hadirin sekitar enam orang, saya
terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat
hati pendengar sejuk, saya tidak mencampuri urusan politik, dan selalu
mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd
Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa
bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan
yang Nabawiy.
Kalau dia ahli politik, maka ia ahli
politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang
Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang
Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan
masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan
miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin
persatuan dalam kenabawiyan.
Inilah Dakwah Nabi Muhammad
saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka
bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk
membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majlis taklim
saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga
ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar
Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa,
yaitu:
Jawa Barat: Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
Jawa Tengah: Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
Jawa Timur: Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali: Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
NTB: Mataram Ampenan
Luar Negeri: Singapura, Johor, Kualalumpur.
Namun
kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun
sekali dengan perintah Guru saya. Dan saya pun telah menjadi Narasumber
di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi
tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit,
RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.
Saya membina puluhan
majelis di jakarta, yg kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan
sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran
jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di
kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh,
namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak saya, maka saya
terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan
waktu. Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah
sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan dakwah yang saya
jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka yang berminat
menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin Allahumma Amin.
Demikian Biografi ini saya buat,
Hormat Saya,
Khadim Majelis Rasulullah saw
(Munzir Almusawa)
*saudara mursa, terimakasih atas partisipasi anda, saya jadi malu, Baarakallahufiikum.
Sebelum
meninggal, berdasarkan penelusuran Kabar24.com, selama ini Habib Munzir
dikabarkan menderita kanker otak. Habib Munzir dikenal sebagai pendiri
dan orang nomor satu di Majelis Rasulullah, majelis dzikir, yang
memiliki puluhan ribu pengikut. (Kabar24.com)
- See more at:
http://www.kabar24.com/nasional/read/20130915/66/200543/habib-munzir-meninggal-siapa-habib-munzir-ini-biografi-singkatnya#sthash.u2hcd6SG.dpuf
Habib
Munzir Al Musawa yang dikenal sebagai pemimpin Majelis Rasulullah
meninggal dunia, Minggu (15/9) siang ini. Siapakah Habib Munzir?
Keterangan
Habib Munzir meninggal disampaikan kakaknya, Nabiel Al Musawa, politisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akun twitter-nya,
@nabiel_almusawa Minggu, (15/9) sekitar pukul 16.00. “Adinda Habib Munzyr meninggal, mhn maafkan kesalahannya n mhn doanya..” Begitu tulis @nabiel_almusawa.
Berikut
ini biografi singkat Habib Munzir al Musawa, orang nomor satu di
Majelis Rasulullah, seperti dipajang majelisrasulullah.org menjawab
pertanyaan di laman tersebut:
Alaikum Salam wr wb..,
Ayah
saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang,
Sumatra selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian
mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik,
yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis,
sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di
harian Berita Buana.
Beliau menjadi wartawan luar negeri
selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan
dimakamkan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Nama saya
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas
Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19
Muharram 1393H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya
mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan.
Lalu
mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, lalu
memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi
Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had
Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, di sana
saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu
sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah,
dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia
pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah,
duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam
segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya
membuka majlis.
Jumlah hadirin sekitar enam orang, saya
terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat
hati pendengar sejuk, saya tidak mencampuri urusan politik, dan selalu
mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd
Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa
bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan
yang Nabawiy.
Kalau dia ahli politik, maka ia ahli
politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang
Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang
Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan
masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan
miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin
persatuan dalam kenabawiyan.
Inilah Dakwah Nabi Muhammad
saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka
bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk
membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majlis taklim
saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga
ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar
Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa,
yaitu:
Jawa Barat: Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
Jawa Tengah: Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
Jawa Timur: Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali: Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
NTB: Mataram Ampenan
Luar Negeri: Singapura, Johor, Kualalumpur.
Namun
kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun
sekali dengan perintah Guru saya. Dan saya pun telah menjadi Narasumber
di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi
tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit,
RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.
Saya membina puluhan
majelis di jakarta, yg kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan
sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran
jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di
kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh,
namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak saya, maka saya
terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan
waktu. Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah
sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan dakwah yang saya
jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka yang berminat
menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin Allahumma Amin.
Demikian Biografi ini saya buat,
Hormat Saya,
Khadim Majelis Rasulullah saw
(Munzir Almusawa)
*saudara mursa, terimakasih atas partisipasi anda, saya jadi malu, Baarakallahufiikum.
Sebelum
meninggal, berdasarkan penelusuran Kabar24.com, selama ini Habib Munzir
dikabarkan menderita kanker otak. Habib Munzir dikenal sebagai pendiri
dan orang nomor satu di Majelis Rasulullah, majelis dzikir, yang
memiliki puluhan ribu pengikut. (Kabar24.com)
- See more at:
http://www.kabar24.com/nasional/read/20130915/66/200543/habib-munzir-meninggal-siapa-habib-munzir-ini-biografi-singkatnya#sthash.u2hcd6SG.dpu
Habib Munzir bin Fuad
Al-Musawa
"Pendiri Majlis Rosulullah"
Guru Besar Kita Dalam Mahabbatur Rosul mencintai baginda Nabi Besar Muhammad Shollaallahu alaihi wasalam
Habib Munzir bin Fuad
Al-Musawa meninggal dunia pada Minggu(15/9/2013). Pimpinan Majelis
Rasulullah ini menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.30 WIB di
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Habib Munzir menghadap sang
Ilahi pada usia 40 tahun.
Sebelum dipanggil Sang Pencipta, Habib Munzir sempat menulis kisah
mengenai mimpi bertemu Rasulullah Nabi Muhammad SAW di dalam blognya
yang beralamat majeliskecil.wordpress.com. Dalam blognya tersebut ia
mengaku sempat berbincang dengan Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
"Saya sangat mencintai Rasulullah SAW, menangis merindukan Rasulullah
SAW, dan sering dikunjungi Rasululullah SAW dalam mimpi, Rasul selalu
menghibur saya jika saya sedih, suatu waktu saya mimpi bersimpuh dan
memeluk lutut beliau dan berkata wahai Rasulullah SAW aku rindu padamu,
jangan tinggalkan aku lagi, butakan mataku ini asal bisa jumpa denganMu
ataukan matikan aku sekarang, aku tersiksa di dunia ini. Rasulullah SAW
menepuk bahu saya dan berkata , "Munzir, tenanglah, sebelum usiamu
mencapai 40 tahun kau sudah jumpa denganku
maka saya terbangun," tulis Habib Munzir di dalam blognya.
Selain bercerita mengenai mimpinya bertemu dengan Rasulullah Nabi
Muhammad SAW, Habib Munzir juga menulis mengenai penyakit asma yang
sempat dideritanya. Kala itu, sang ayah Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa
menghabisi masa pensiunnya dengan membuka losmen.
Habib Munzir sempat membantu ayahnya menjaga sebuah losmen di daerah Cipanas, Jawa Barat.
"Akhirnya karena ayah pensiun, maka ibunda membangun losmen kecil di
depan rumah berupa 5 kamar saja, disewakan pada orang yang baik-baik,
untuk biaya nafkah, dan saya adalah pelayan losmen ibunda saya. Setiap
malam saya jarang tidur, duduk termenung di kursi penerimaan tamu yang
cuma meja kecil dan kursi kecil mirip pos satpam, sambil menanti tamu,
sambil tafakur, merenung, melamun, berdzikir, menangis dan salat malam
demikian malam malam saya lewati.
Siang hari saya puasa nabi Daud As, dan terus dilanda sakit asma yang
parah, maka itu semakin membuat ayah bunda kecewa, berkata ibunda saya
"Kalau kata orang, jika banyak anak, mesti ada satu yang gagal, ibu tak
mau percaya pada ucapan itu, tapi apakah ucapan itu kebenaran?," tulis
Habib Munzir.
Almarhum Habib Munzir dalam tulisannya juga mengaku sangat bangga dan
bersyukur kepada Sang Pencipta karena jemaah Majelis Rasulullah SAW
semakin banyak dan terus bertambah, bahkan hingga ke luar negeri.
"Kini jemaah Majelis Rasulullah sudah jutaan, di Jabodetabek, Jawa
Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Mataram, Kalimantan,
Sulawesi,Papua, Singapura, Malaysia, bahkan sampai ke Jepang, dan salah
satunya kemarin hadir di majelis Haul Badr kita di Monas, yaitu Profesor
dari Jepang yang menjadi dosen disana, dia datang ke Indonesia dan
mempelajari bidang sosial, namun kedatangannya juga karena sangat ingin
jumpa dengan saya, karena ia pengunjung setia web ini, khususnya yang
versi english. Sungguh agung anugerah Allah SWT pada orang yang
mencintai Rasulullah SAW, yang merindukan Rasulullah SAW," katanya.
Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan Munzir
bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat,
23 Februari 1973. Ia adalah pimpinan Majelis Rasulullah, majelis dzikir
terbesar.
Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Fuad
bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah binti Hasyim Al-Musawa. Ayahnya
bernama Fuad yang lahir di Palembang dan dibesarkan di Mekkah.
Setelah lulus pendidikan jurnalistik di New York University, Amerika
Serikat, ayahnya kemudian bekerja sebagai seorang wartawan di harian
'Berita Yudha' yang lalu menjadi Berita buana. Masa kecilnya dihabiskan
di daerah Cipanas, Jawa barat bersama-sama saudara-saudaranya, Ramzi,
Nabiel Al-Musawa, serta Lulu Musawa.
Ia mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus
bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur.
Ia memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat,
Bekasi Timur,yang dipimpin oleh Habib Naqib bin Muhammad bin Syehk Abu
Bakar bin Salim,beliau banyak menimba ilmu di ma'had al Khairat dan
disinilah beliau kenal dengan Habib Umar bin Hafidz yang kemudian
diteruskan ke Ma’had Darul Musthafa di pesantren Habib Umar bin Muhammad
bin Salim bin Hafidz bin Syech Abubakar bin Salim di Tarim Hadhramaut
Yaman pada tahun 1994 untuk mendalami bidang syari'ah selama empat
tahun.
Di sana ia mendalami ilmu fiqh, ilmu tafsir Al Qur'an, ilmu hadits,
ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawwuf, mahabbaturrasul, ilmu dakwah,
dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Habib
Munzir Al Musawa yang dikenal sebagai pemimpin Majelis Rasulullah
meninggal dunia, Minggu (15/9) siang ini. Siapakah Habib Munzir?
Keterangan
Habib Munzir meninggal disampaikan kakaknya, Nabiel Al Musawa, politisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akun twitter-nya,
@nabiel_almusawa Minggu, (15/9) sekitar pukul 16.00. “Adinda Habib Munzyr meninggal, mhn maafkan kesalahannya n mhn doanya..” Begitu tulis @nabiel_almusawa.
Berikut
ini biografi singkat Habib Munzir al Musawa, orang nomor satu di
Majelis Rasulullah, seperti dipajang majelisrasulullah.org menjawab
pertanyaan di laman tersebut:
Alaikum Salam wr wb..,
Ayah
saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang,
Sumatra selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian
mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik,
yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis,
sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di
harian Berita Buana.
Beliau menjadi wartawan luar negeri
selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan
dimakamkan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Nama saya
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas
Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19
Muharram 1393H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya
mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan.
Lalu
mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, lalu
memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi
Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had
Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, di sana
saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu
sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah,
dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia
pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah,
duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam
segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya
membuka majlis.
Jumlah hadirin sekitar enam orang, saya
terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat
hati pendengar sejuk, saya tidak mencampuri urusan politik, dan selalu
mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd
Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa
bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan
yang Nabawiy.
Kalau dia ahli politik, maka ia ahli
politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang
Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang
Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan
masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan
miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin
persatuan dalam kenabawiyan.
Inilah Dakwah Nabi Muhammad
saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka
bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk
membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majlis taklim
saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga
ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar
Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa,
yaitu:
Jawa Barat: Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
Jawa Tengah: Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
Jawa Timur: Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali: Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
NTB: Mataram Ampenan
Luar Negeri: Singapura, Johor, Kualalumpur.
Namun
kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun
sekali dengan perintah Guru saya. Dan saya pun telah menjadi Narasumber
di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi
tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit,
RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.
Saya membina puluhan
majelis di jakarta, yg kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan
sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran
jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di
kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh,
namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak saya, maka saya
terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan
waktu. Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah
sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan dakwah yang saya
jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka yang berminat
menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin Allahumma Amin.
Demikian Biografi ini saya buat,
Hormat Saya,
Khadim Majelis Rasulullah saw
(Munzir Almusawa)
*saudara mursa, terimakasih atas partisipasi anda, saya jadi malu, Baarakallahufiikum.
Sebelum
meninggal, berdasarkan penelusuran Kabar24.com, selama ini Habib Munzir
dikabarkan menderita kanker otak. Habib Munzir dikenal sebagai pendiri
dan orang nomor satu di Majelis Rasulullah, majelis dzikir, yang
memiliki puluhan ribu pengikut. (Kabar24.com)
- See more at:
http://www.kabar24.com/nasional/read/20130915/66/200543/habib-munzir-meninggal-siapa-habib-munzir-ini-biografi-singkatnya#sthash.u2hcd6SG.dpuf
Habib
Munzir Al Musawa yang dikenal sebagai pemimpin Majelis Rasulullah
meninggal dunia, Minggu (15/9) siang ini. Siapakah Habib Munzir?
Keterangan
Habib Munzir meninggal disampaikan kakaknya, Nabiel Al Musawa, politisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akun twitter-nya,
@nabiel_almusawa Minggu, (15/9) sekitar pukul 16.00. “Adinda Habib Munzyr meninggal, mhn maafkan kesalahannya n mhn doanya..” Begitu tulis @nabiel_almusawa.
Berikut
ini biografi singkat Habib Munzir al Musawa, orang nomor satu di
Majelis Rasulullah, seperti dipajang majelisrasulullah.org menjawab
pertanyaan di laman tersebut:
Alaikum Salam wr wb..,
Ayah
saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang,
Sumatra selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian
mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik,
yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis,
sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di
harian Berita Buana.
Beliau menjadi wartawan luar negeri
selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan
dimakamkan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Nama saya
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas
Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19
Muharram 1393H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya
mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan.
Lalu
mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, lalu
memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi
Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had
Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, di sana
saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu
sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah,
dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia
pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah,
duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam
segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya
membuka majlis.
Jumlah hadirin sekitar enam orang, saya
terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat
hati pendengar sejuk, saya tidak mencampuri urusan politik, dan selalu
mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd
Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa
bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan
yang Nabawiy.
Kalau dia ahli politik, maka ia ahli
politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang
Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang
Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan
masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan
miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin
persatuan dalam kenabawiyan.
Inilah Dakwah Nabi Muhammad
saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka
bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk
membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majlis taklim
saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga
ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar
Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa,
yaitu:
Jawa Barat: Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
Jawa Tengah: Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
Jawa Timur: Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali: Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
NTB: Mataram Ampenan
Luar Negeri: Singapura, Johor, Kualalumpur.
Namun
kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun
sekali dengan perintah Guru saya. Dan saya pun telah menjadi Narasumber
di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi
tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit,
RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.
Saya membina puluhan
majelis di jakarta, yg kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan
sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran
jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di
kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh,
namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak saya, maka saya
terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan
waktu. Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah
sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan dakwah yang saya
jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka yang berminat
menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin Allahumma Amin.
Demikian Biografi ini saya buat,
Hormat Saya,
Khadim Majelis Rasulullah saw
(Munzir Almusawa)
*saudara mursa, terimakasih atas partisipasi anda, saya jadi malu, Baarakallahufiikum.
Sebelum
meninggal, berdasarkan penelusuran Kabar24.com, selama ini Habib Munzir
dikabarkan menderita kanker otak. Habib Munzir dikenal sebagai pendiri
dan orang nomor satu di Majelis Rasulullah, majelis dzikir, yang
memiliki puluhan ribu pengikut. (Kabar24.com)
- See more at:
http://www.kabar24.com/nasional/read/20130915/66/200543/habib-munzir-meninggal-siapa-habib-munzir-ini-biografi-singkatnya#sthash.u2hcd6SG.dpuf
Habib
Munzir Al Musawa yang dikenal sebagai pemimpin Majelis Rasulullah
meninggal dunia, Minggu (15/9) siang ini. Siapakah Habib Munzir?
Keterangan
Habib Munzir meninggal disampaikan kakaknya, Nabiel Al Musawa, politisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akun twitter-nya,
@nabiel_almusawa Minggu, (15/9) sekitar pukul 16.00. “Adinda Habib Munzyr meninggal, mhn maafkan kesalahannya n mhn doanya..” Begitu tulis @nabiel_almusawa.
Berikut
ini biografi singkat Habib Munzir al Musawa, orang nomor satu di
Majelis Rasulullah, seperti dipajang majelisrasulullah.org menjawab
pertanyaan di laman tersebut:
Alaikum Salam wr wb..,
Ayah
saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang,
Sumatra selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian
mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik,
yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis,
sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di
harian Berita Buana.
Beliau menjadi wartawan luar negeri
selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan
dimakamkan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Nama saya
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas
Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19
Muharram 1393H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya
mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan.
Lalu
mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, lalu
memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi
Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had
Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, di sana
saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu
sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah,
dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia
pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah,
duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam
segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya
membuka majlis.
Jumlah hadirin sekitar enam orang, saya
terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat
hati pendengar sejuk, saya tidak mencampuri urusan politik, dan selalu
mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd
Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa
bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan
yang Nabawiy.
Kalau dia ahli politik, maka ia ahli
politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang
Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang
Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan
masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan
miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin
persatuan dalam kenabawiyan.
Inilah Dakwah Nabi Muhammad
saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka
bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk
membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majlis taklim
saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga
ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar
Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa,
yaitu:
Jawa Barat: Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
Jawa Tengah: Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
Jawa Timur: Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali: Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
NTB: Mataram Ampenan
Luar Negeri: Singapura, Johor, Kualalumpur.
Namun
kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun
sekali dengan perintah Guru saya. Dan saya pun telah menjadi Narasumber
di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi
tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit,
RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.
Saya membina puluhan
majelis di jakarta, yg kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan
sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran
jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di
kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh,
namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak saya, maka saya
terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan
waktu. Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah
sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan dakwah yang saya
jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka yang berminat
menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin Allahumma Amin.
Demikian Biografi ini saya buat,
Hormat Saya,
Khadim Majelis Rasulullah saw
(Munzir Almusawa)
*saudara mursa, terimakasih atas partisipasi anda, saya jadi malu, Baarakallahufiikum.
Sebelum
meninggal, berdasarkan penelusuran Kabar24.com, selama ini Habib Munzir
dikabarkan menderita kanker otak. Habib Munzir dikenal sebagai pendiri
dan orang nomor satu di Majelis Rasulullah, majelis dzikir, yang
memiliki puluhan ribu pengikut. (Kabar24.com)
- See more at:
http://www.kabar24.com/nasional/read/20130915/66/200543/habib-munzir-meninggal-siapa-habib-munzir-ini-biografi-singkatnya#sthash.u2hcd6SG.dpuf
Habib
Munzir Al Musawa yang dikenal sebagai pemimpin Majelis Rasulullah
meninggal dunia, Minggu (15/9) siang ini. Siapakah Habib Munzir?
Keterangan
Habib Munzir meninggal disampaikan kakaknya, Nabiel Al Musawa, politisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akun twitter-nya,
@nabiel_almusawa Minggu, (15/9) sekitar pukul 16.00. “Adinda Habib Munzyr meninggal, mhn maafkan kesalahannya n mhn doanya..” Begitu tulis @nabiel_almusawa.
Berikut
ini biografi singkat Habib Munzir al Musawa, orang nomor satu di
Majelis Rasulullah, seperti dipajang majelisrasulullah.org menjawab
pertanyaan di laman tersebut:
Alaikum Salam wr wb..,
Ayah
saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang,
Sumatra selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian
mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik,
yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis,
sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di
harian Berita Buana.
Beliau menjadi wartawan luar negeri
selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan
dimakamkan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Nama saya
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas
Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19
Muharram 1393H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya
mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan.
Lalu
mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, lalu
memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi
Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had
Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, di sana
saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu
sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah,
dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia
pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah,
duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam
segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya
membuka majlis.
Jumlah hadirin sekitar enam orang, saya
terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat
hati pendengar sejuk, saya tidak mencampuri urusan politik, dan selalu
mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd
Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa
bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan
yang Nabawiy.
Kalau dia ahli politik, maka ia ahli
politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang
Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang
Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan
masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan
miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin
persatuan dalam kenabawiyan.
Inilah Dakwah Nabi Muhammad
saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka
bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk
membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majlis taklim
saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga
ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar
Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa,
yaitu:
Jawa Barat: Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
Jawa Tengah: Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
Jawa Timur: Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali: Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
NTB: Mataram Ampenan
Luar Negeri: Singapura, Johor, Kualalumpur.
Namun
kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun
sekali dengan perintah Guru saya. Dan saya pun telah menjadi Narasumber
di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi
tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit,
RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.
Saya membina puluhan
majelis di jakarta, yg kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan
sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran
jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di
kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh,
namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak saya, maka saya
terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan
waktu. Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah
sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan dakwah yang saya
jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka yang berminat
menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin Allahumma Amin.
Demikian Biografi ini saya buat,
Hormat Saya,
Khadim Majelis Rasulullah saw
(Munzir Almusawa)
*saudara mursa, terimakasih atas partisipasi anda, saya jadi malu, Baarakallahufiikum.
Sebelum
meninggal, berdasarkan penelusuran Kabar24.com, selama ini Habib Munzir
dikabarkan menderita kanker otak. Habib Munzir dikenal sebagai pendiri
dan orang nomor satu di Majelis Rasulullah, majelis dzikir, yang
memiliki puluhan ribu pengikut. (Kabar24.com)
- See more at:
http://www.kabar24.com/nasional/read/20130915/66/200543/habib-munzir-meninggal-siapa-habib-munzir-ini-biografi-singkatnya#sthash.u2hcd6SG.dpuf
Habib
Munzir Al Musawa yang dikenal sebagai pemimpin Majelis Rasulullah
meninggal dunia, Minggu (15/9) siang ini. Siapakah Habib Munzir?
Keterangan
Habib Munzir meninggal disampaikan kakaknya, Nabiel Al Musawa, politisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akun twitter-nya,
@nabiel_almusawa Minggu, (15/9) sekitar pukul 16.00. “Adinda Habib Munzyr meninggal, mhn maafkan kesalahannya n mhn doanya..” Begitu tulis @nabiel_almusawa.
Berikut
ini biografi singkat Habib Munzir al Musawa, orang nomor satu di
Majelis Rasulullah, seperti dipajang majelisrasulullah.org menjawab
pertanyaan di laman tersebut:
Alaikum Salam wr wb..,
Ayah
saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang,
Sumatra selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian
mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik,
yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis,
sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di
harian Berita Buana.
Beliau menjadi wartawan luar negeri
selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan
dimakamkan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Nama saya
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas
Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19
Muharram 1393H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya
mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan.
Lalu
mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, lalu
memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi
Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had
Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, di sana
saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu
sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah,
dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia
pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah,
duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam
segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya
membuka majlis.
Jumlah hadirin sekitar enam orang, saya
terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat
hati pendengar sejuk, saya tidak mencampuri urusan politik, dan selalu
mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd
Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa
bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan
yang Nabawiy.
Kalau dia ahli politik, maka ia ahli
politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang
Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang
Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan
masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan
miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin
persatuan dalam kenabawiyan.
Inilah Dakwah Nabi Muhammad
saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka
bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk
membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majlis taklim
saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga
ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar
Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa,
yaitu:
Jawa Barat: Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
Jawa Tengah: Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
Jawa Timur: Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali: Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
NTB: Mataram Ampenan
Luar Negeri: Singapura, Johor, Kualalumpur.
Namun
kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun
sekali dengan perintah Guru saya. Dan saya pun telah menjadi Narasumber
di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi
tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit,
RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.
Saya membina puluhan
majelis di jakarta, yg kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan
sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran
jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di
kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh,
namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak saya, maka saya
terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan
waktu. Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah
sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan dakwah yang saya
jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka yang berminat
menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin Allahumma Amin.
Demikian Biografi ini saya buat,
Hormat Saya,
Khadim Majelis Rasulullah saw
(Munzir Almusawa)
*saudara mursa, terimakasih atas partisipasi anda, saya jadi malu, Baarakallahufiikum.
Sebelum
meninggal, berdasarkan penelusuran Kabar24.com, selama ini Habib Munzir
dikabarkan menderita kanker otak. Habib Munzir dikenal sebagai pendiri
dan orang nomor satu di Majelis Rasulullah, majelis dzikir, yang
memiliki puluhan ribu pengikut. (Kabar24.com)
- See more at:
http://www.kabar24.com/nasional/read/20130915/66/200543/habib-munzir-meninggal-siapa-habib-munzir-ini-biografi-singkatnya#sthash.u2hcd6SG.dpuf