,

,

Senin, 15 Juni 2015

REKAP HASIL PERHITUNGAN AWAL RAMADHAN 1436 H. / 2015 M. MENURUT SISTEM ALMANAK NAUTIKA OLEH KH. THOBARY SYADZILY


Alhamdulillah awal Ramadhan 1436 H. / 2015 M. untuk tahun ini tidak ada "Hilal Marqanah". Karena, ketika pada saat matahari terbenam (sunset) hari Selasa, 16 Juni 2015 dia bersembunyi di bawah ufuq, sehingga mustahil bisa terlihat, baik dengan mata telanjang (naked eye) maupun teleskop atau teropong . Dengan demikian, antara pemerintah RI & NU dan Muhammadiyah sama-sama akan mengawali awal Ramadhan 1436 H. pada hari Kamis, 18 Juni 2015 M. dengan perhitungan ilmu falak menggunakan sistem "Nautical Almanac" atau "Almanak Nautika" sebagai berikut:

REKAP HASIL PERHITUNGAN AWAL RAMADHAN 1436 H. / 2015 M.
(RUKYATUL HILAL: SELASA LEGI, 16 JUNI 2015 M)
MENURUT SISTEM “ALMANAK NAUTIKA / NAUTICAL ALMANAC”

AL-HASIB : KH. MUHAMMAD THOBARY SYADZILY AL-BANTANl
(KETUA LAJNAH AL-FALAKIYAH PWNU PROVINSI BANTEN)
HP: 081314 313 777 / 0857 1980 4999

=========================================

Pusat Observasi Bulan (POB) : Pelabuhanratu, Sukabumi
Lintang Tempat (Ø ) : - 07 ° 01' 44,60'' Lintang Selatan
Bujur Tempat ( λ ) : 106 ° 33' 27,80'' Bujur Timur
Tinggi Tempat / Elevasi ( EL ) : 52,685 Meter di atas Permukaan Laut

=========================================
  1. Ijtima’ ( اجتماع / Konjungsi / New Moon ) akhir bulan Sya’ban 1436 H. terjadi pada hari Selasa Legi, tanggal 16 Juni 2015 M. pada pukul 21 : 05 : 00 WIB (Malam Hari). 
  2. Matahari Terbenam ( غروب الشمس/ Sunset ) tanggal 16 Juni 2015 pada pukul 17 : 46 : 00 WIB.
  3. Hilal Terbenam ( غروب الهلال / Moonset ) pada pukul 17 : 39 : 20 WIB.
  4. Umur Hilal (عمر الهلال/ Age of the Crescent Moon ) = -3 jam 19 menit.
  5. Tinggi Hakiki / Geosentris Hilal ارتفاع الهلال الحقيقي ) / True or Geocentric Altitude of the Crescent Moon) = -1° 45 ' 36,04 '' = -1,76 ° ( di bawah ufuk / below horizon ).
  6. Tinggi Lihat / Toposentris Hilal ( ارتفاع الهلال المرئي / Apparent or Topocentric Altitude of the Crescent Moon ) = -1° 40 ' 7,32 '' = -1,67 ° ( di bawah ufuk / below horizon ).
  7. Lama Hilal di atas ufuk (مكث الهلال فوق الأفق/ Long of the Crescent ) = 00 jam 00 menit 00 detik (kosong). 
  8. Azimuth Matahari ( سمت الشمس / Azimuth of the Sun ) = 293° 23' 24,2 '' atau 293,4°.
  9. Azimuth Hilal ( سمث الهلال / Azimuth of the Crescent ) = 288° 18' 38,3° atau 288,3 derajat.
  10. Posisi Hilal 4° 37' 40,4 '' atau 4,6° di sebelah Selatan Matahari Terbenam dalam keadaan miring ke Utara sebesar 70° 10' 19,11 '' atau 70,2 °.
  11. Lebar Nurul Hilal (سمك الهلال / Crescent Widht) = 0° 17 ' 15,98 '' = 0,287 Jari.
  12. Berdasarkan Ilmu Astronomi: Ketinggian Hilal Toposentris / Mar’i tersebut di atas sebesar -1° 40 ' 7,32 '' atau -1,67° ( di bawah ufuk ) mustahil bisa dilihat atau dirukyat, baik dengan mata telanjang (naked eye) maupun dengan teropong (teleskop), dan baik jika awan cerah maupun mendung. Dengan demikian: Awal bulan Ramadhan 1436 H jatuh pada hari Kamis Pon, tanggal 18 Juni 2015 M. 
CATATAN:
========
Keputusan selanjutnya menunggu pengumuman hasil “Sidang Itsbat” Kementrian Agama Republik Indonesia (RI) yang akan diadakan pada hari Selasa Legi malam Rabu, 16 Juni 2015 M ba’da shalat Isya di Jakarta.


Abah Lutfi Bersama Banser


Training On Trainer Padhang Mbulan Islamic Studies At Citra Grand Hotel Karawang 14 June 2015 [Part 2]



















Sumber:










Abah Lutfi Mengenakan Jaket


Umat Islam Stockholm Swedia Puasa 20 Jam


Karena bumi tidak benar-benar berputar pada porosnya di kutub utara atau kutub selatan melainkan miring 23,5 derajat maka tidak sepenuhnya matahari terbit tepat di timur atau terbenam tepat di barat, terkadang agak ke utara dan terkadang agak ke selatan beberapa derajat, puncaknya adalah tanggal 21 maret dan 23 september tiap tahunnya, saat garis ekuator dan ekliptika bersinggungan panjang siang dan malam akan sama 12 jam.

Kita hidup di wilayah dekat ekuator bumi (baca : garis katulistiwa), otomotis perbedaan siang malam tidak terlalu ekstrem, rata-rata panjang siang dan malam 12 jam. Bagi negara yang berada semakin dekat dengan kutub utara atau selatan perbedaan siang malam akan sangat ekstrem.

Tanggal 18 Juni 2015 di Stockholm, Swedia yang lintangnya 59 derajat di sebelah utara equator bumi sahur jam 01.40, subuh jam 01.50 dan magrib jam 21.10 waktu setempat, jadi lamanya puasa adalah sekitar 20 jam dan malam hanya 4 jam.

Di pulau Thule, Georgia yang lintangnya -59 derajat di sebelah selatan equator bumi, sahur jam 05.57, subuh jam 06.07 dan magrib jam 14.53 siang, hanya 9 jam berpuasa dan 15 jam sisanya bisa makan dan minum sepuasnya. 

Jadi bisa dibayangkan orang-orang yang hidup tepat di kutub utara dengan lintang 90 derajat pada 18 Juni 2015 nanti, matahari akan berputar-putar saja di langit tanpa pernah terbenam sampai bulan september dan sebaliknya di kutub selatan malam akan berlangsung sangat panjang karena matahari tidak pernah terbit.

Maka saya tidak heran kalau mufti swedia pusing bagaimana menentukan kapan jam sahur, subuh, buka dan solat tarawih. Adakah juragan yang berminat memecahkan masalah ini ?.

Oleh : Oki Yosi

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4