,

,

Senin, 15 Juni 2015

Umat Islam Stockholm Swedia Puasa 20 Jam


Karena bumi tidak benar-benar berputar pada porosnya di kutub utara atau kutub selatan melainkan miring 23,5 derajat maka tidak sepenuhnya matahari terbit tepat di timur atau terbenam tepat di barat, terkadang agak ke utara dan terkadang agak ke selatan beberapa derajat, puncaknya adalah tanggal 21 maret dan 23 september tiap tahunnya, saat garis ekuator dan ekliptika bersinggungan panjang siang dan malam akan sama 12 jam.

Kita hidup di wilayah dekat ekuator bumi (baca : garis katulistiwa), otomotis perbedaan siang malam tidak terlalu ekstrem, rata-rata panjang siang dan malam 12 jam. Bagi negara yang berada semakin dekat dengan kutub utara atau selatan perbedaan siang malam akan sangat ekstrem.

Tanggal 18 Juni 2015 di Stockholm, Swedia yang lintangnya 59 derajat di sebelah utara equator bumi sahur jam 01.40, subuh jam 01.50 dan magrib jam 21.10 waktu setempat, jadi lamanya puasa adalah sekitar 20 jam dan malam hanya 4 jam.

Di pulau Thule, Georgia yang lintangnya -59 derajat di sebelah selatan equator bumi, sahur jam 05.57, subuh jam 06.07 dan magrib jam 14.53 siang, hanya 9 jam berpuasa dan 15 jam sisanya bisa makan dan minum sepuasnya. 

Jadi bisa dibayangkan orang-orang yang hidup tepat di kutub utara dengan lintang 90 derajat pada 18 Juni 2015 nanti, matahari akan berputar-putar saja di langit tanpa pernah terbenam sampai bulan september dan sebaliknya di kutub selatan malam akan berlangsung sangat panjang karena matahari tidak pernah terbit.

Maka saya tidak heran kalau mufti swedia pusing bagaimana menentukan kapan jam sahur, subuh, buka dan solat tarawih. Adakah juragan yang berminat memecahkan masalah ini ?.

Oleh : Oki Yosi

Postingan Terkait

Widget dari [ Mukelujauh.blogspot.com ]

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4