,

,

Selasa, 25 September 2012

Hiasilah Dirimu Dengan Maksiat


Syaikh Ibnu Athaillah As-Sakandari berkata,

زينوا أعمالكم بالمعاصي  و لا تزينوا نفسك بالطاعة

“ Hiasilah dirimu dengan maksiat dan janganlah dihiasi dengan ketaatan”.

Maqalah ini merupakan maqalah untuk maqam tasawwuf, sehingga tidak bisa dimaknai secara langsung atau lateral. Apabila hanya dimaknai secara makna zhahirnya saja, maka langsung bisa mengklaim bahwa Syaikh Ibnu Athaillah itu sesat atau salah. Padahal yang dimaksud dalam maqalah tersebut adalah jangan merasa banyak amal dalam hidup ini, tetapi merasalah banyak dosa dalam hidup ini.
Mengapa? Karena kalau kita selalu menghisai diri kita dengan perasaan bodoh dan meyakini kebodohan, maka kita tidak akan memandang rendah orang lain dan tidak akan menakar sekolah atau pesantren. Selain itu, kita harus selalu berada di maqam kekurangan agar selalu termotivasi untuk terus belajar dan tidak meremehkan orang lain.
Oleh karena itu, orang ahli thariqah itu harus selalu merasa banyak dosa, ahli maksiat, bodoh, menghilangkan perasaan berhasil, menghilangkan perasaan bisa atau mampu, dan yang ada dalam diri dan jiwanya hanya perasaan ana ‘abdun faqiirun jaahilun (saya adalah hamba yang faqir dan bodoh), sehingga sebagai hamba atau kawulo benar-benar sadar bahwa diri ini adalah kawulo, dan terus semakin meningkatkan kekawulonannya, karena itu adalah salah satu fungsi dari thariqah, sehingga bisa mencapai inti tasawwuf yaitu tashfiyatu al-quluub wa tazkiyatu an-nafs (membersihkan hati dan menyucikan jiwa).
Selain itu, tasawwuf itu tidak menyangkut pakaian, tidak berhubungan dengan pakaian. Akan tetapi, tasawwuf itu menyangkut ilmu hati, sehingga orang dulu memaknai tasawwuf dengan aji roso. Wallahu a’lam

-    Disarikan dari pengajian Maulana Habib Luthfi bin Yahya pada 20 Ramadlan 1433 H.
Redaktur          : Syukron Ma'mun
Foto Ilustrasi   : Google

Pentingnya Membiasakan Diri Membaca Qur'an



Di suatu malam, ada seorang tamu yang sowan ke Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Tamu tersebut sowan ke beliau dengan istrinya. Dia dan istrinya sowan untuk meminta masukkan, saran, dan doa dari Maulana Habib terhadap segala persoalan yang membelitnya. Namun, penulis hanya akan menuliskan salah satu poin dari yang disampaikan Maulana Habib ke tamu tersebut dan juga ke semua tamu yang malam itu ikut sowan.
Tamu tersebut mengutarakan keinginannya untuk menghafalkan Al Quran, lalu Maulana Habib member saran kepadanya agar dia tidak memaksakan diri. Lebih baik Mudawamatil Quran. Tiap hari membaca Al-Quran, sedikit-sedikit tetapi yang penting istiqomah, tiap hari dibaca, tiap hari baca satu juz dan tiap bulan khatam satu kali, kalau itu bisa terus dilakukan, bisa istiqomah, maka dengan sendirinya akan hafal.
Maulana Habib melanjutkan penjelasannya, oleh karena itu, kita dalam berdoa itu Allahummaj’al min Ahlil Quran, tidak min hamlil Quran. Mengapa? Karena Ahlil Quran itu bisa termasuk ke menghafalkan Al-Quran, bisa juga Mudaawamatil Quran.
Pesan Maulana Habib juga pernah disampaikan kepada salah seorang santri yang sowan ke beliau dan beliau meminta agar santri tersebut Mudaawamatil Quran, tiap hari membaca Al Quran bin nazhri.
Selain itu, mengenai pesan Maulana Habib tentang pentingnya Mudaawamatil Quran, juga pernah dituturkan oleh salah seorang murid Maulana Habib. Sang murid yang asli Pekalongan itu pernah dalam kondisi ekonomi dan kehidupan yang berada di titik nadir, serba sulit, bahkan dia di ruang tamu ndalem Maulana Habib masih sempat menitikkan air mata. Kemudian ketika dia berkonsultasi ke Maulana Habib mengenai kondisi yang sedang dialaminya, Maulana Habib menyuruhnya untuk Mudaawamatil Quran, tiap hari harus membaca Al Quran. Sang murid waktu itu baru tersadar, bahwa memang benar selama ini dia membaca Al Quran hanya malam jum’at, itu pun membaca surat Yasin yang bahkan seringkali tidak sampai selesai membacanya. Setelah perintah dari Maulana Habib untuk tiap hari membaca Al Quran dilaksanakan, sang murid itu merasa kehidupannya semakin membaik, bahkan terasa lebih bisa hidup tenang, dan damai dengan segala lika-liku kehidupan yang dijalaninya. Bahkan beban-beban berat yang dulu pernah dialaminya, seakan-akan tidak pernah menghampirinya lagi. Wallahu a’lam

Penulis   : Syukron Ma'mun
Sabtu, 22 September 2012 12:41 
Source: http://habiblutfiyahya.net/index.php?option=com_content&view=article&id=216%3Apentingnya-mudawaamatil-quran&catid=34%3Aberita&Itemid=18&lang=id

Daftar Nama Thariqah Mu'tabaroh di Indonesia

Kang Ulum Mohon Ijin Copas 

Daftar nama thariqah mu'tabaroh. Postingan  kali ini saya salin dari sebuah buku yang berjudul  "Mengenal Thariqah" penerbit  CV. Aneka Ilmu Semarang, cetakan pertama 2005. Thariqah Mu'tabaroh adalah aliran thariqah yang memiliki sanad yang muttasil (bersambung) sampai kepada Rasulullah SAW. Menurut Rais 'Am, Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya (Ya Allah Mohon Keberkahan, Karamah, Asror, Nafahat dan 'Cahaya'-Mu melalui beliau, tegakkan anggota tubuh kami untuk menjalankan al-Quran dan as-Sunnah) ada-43 aliran thariqah.

Adapun daftar nama thariqah mu'tabaroh adalah sebagai berikut ; 
(1) 'Abbasiyah, 
(2) Ahmadiyah, 
(3) Akbariyah, 
(4) 'Alawiyah,  
(5) 'Baerumiyah, 
(6) Bakdasyiyah, 
(7) Bakri-yah, 
(8) Bayumiyah, 
(9) Buhuriyah, 
(10) Dasuqiyah, 
(11) Ghoibiyah, 
(12) Ghozaliyah, 
(13) Haddadiyah, 
(14) Hamzawiyah, 
(15) Idrisiyah, 
(16) 'Idrusiyah, 
(17) 'Isawiyah, 
(18) Jalwatiyah, 
(19) Justiyah, 
(20) Kal-syaniyah, 
(21) Khodliriyah, 
(22) Kholwatiyah, 
(24) Khodliriyah Wan-Naqsabandiyah, 
(25) Kubrowiyah, 
(26) Madbuliyah, 
(27) Malamiyah, 
(28) Maulawiyah, 
(29) Qodiriyah wan-Naqsabandiyah, 
(30) Rifa'iyah, 
(31) Rumiyah, 
(32) Sa'diyah, 
(33) Samaniyah, 
(34) Sumbuliyah, 
(35) Sya'baniyah, 
(36) Syadzaliyah, 
(37) Syathoriyah, 
(38) Syuhrowiyah,
(39) Tijaniyah, 
(40) 'Umariyah, 
(41) 'Usyaqiyah, 
(42) Uwaisiyah dan Zainiyah.

Daftar para Mursyidin yang telah kembali ke haribaan Allah SWT  sebagai berikut: 

1. K.H. Abdullah Salam, Kajen, Pati, Jawa Tengah.
2. K.H. Dimyati, Pandeglang, Banten.
3. K.H. Muhammad Idris, Kacangan, Boyolali, Jawa Tengah.
4. K.H. Syahid, Kemadu, Rembang, Jawa Tengah.
5. tuanku Guru Qurthubi, Banjarmasin, kalimelatanantan Selatan.
6. K.H. Abdul jalil, Tulung Agung, Jawa Timur.
7. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-hasani, Makkah Al-Mukarromah.
8. Habib Hasan bin Abdullah bin Umar Asy-Syatiri Al-Hadlrami, Hadramaut, Yaman Selatan.
9. Habib Umar bin Had,..
10. K.H.  Muntaha, Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah.
11. Habibi Muhammad Al-Habsyi, Probolinggo, Jawa Timur.
12. Habib Hamid bin Yahya, Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah.
13. Habib Thoha bin Syaikh bin Abu Bakar bin Yahya, Cirebon, Jawa Barat.
14 Habib Abu Bakar bin Syaikh bin Abu Bakar bin Yahya, Cirebon, Jawa Barat.
15. K.H.  Dimyati, Bumen, Wonosobo, Jawa Tengah.
16. K.H. Muzni, Karang Jetis, Pemalang, Jawa Tengah.
17. K.H. Arkani, Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah.
18. K.H. Mudzakkir, Pekalongan, Jawa Tengah.
19. K.H. Ba'di, Pekalongan, Jawa Tengah.
20. K.H. Luthfi Hakim, Mranggen, Demak, Jawa Tengah.
21. H.M. Kahfi Purwono Slamet, Jakarta.

Sekian Daftar Nama Thariqah Mu'tabaroh dan Daftar Para Mursyidin yang telah wafat...
Mohon Fatihah Untuk Para Auliya' yang sudah wafat 
Al FATIHAH .......
Semoga Kita Bisa Mengikuti Jejak Mereka Dalam Sujud Sembah Kepada Allah Jalla Jalaluh di Dunia Yang  Fana ini
source : http://kangulumuddin.blogspot.com/2010/09/daftar-nama-thariqah-mutabaroh.html

Surat Untuk Kanjeng Nabi Muhammad (Bag. II)




Ya Nabi, kau adalah panutanku, pembimbingku dan guruku dzohir dan batin

Ya Nabi, aku ingin bertamu denganmu secara ruhani maupun hakiki, karena engkaulah wujud yang tidak bisa disusupi syetan dan nafsu

Ya Nabi, dengan kemuliaanmu, aku yang penuh cela, hawa nafsu dan dosa ini memohon syafaat dan ampunan kepada Allah

Ya Nabi, tegakkan setiap sel, gerak dan nafas dalam tubuh ini untuk mengikuti, menegakkan sunnahmu dan perintah Allah

Ya Nabi, dekatkan aku pada dirimu dzohir dan batin 

Ya Nabi, dengan kemuliaanmu dekatkan diriku padamu

Ya Allah Gusti, kuburkan jasadku di dekat makam Kanjeng Nabi saw di Madinah

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4