Di suatu malam, ada seorang tamu yang
sowan ke Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Tamu tersebut sowan
ke beliau dengan istrinya. Dia dan istrinya sowan untuk meminta
masukkan, saran, dan doa dari Maulana Habib terhadap segala persoalan
yang membelitnya. Namun, penulis hanya akan menuliskan salah satu poin
dari yang disampaikan Maulana Habib ke tamu tersebut dan juga ke semua
tamu yang malam itu ikut sowan.
Tamu tersebut mengutarakan keinginannya
untuk menghafalkan Al Quran, lalu Maulana Habib member saran kepadanya
agar dia tidak memaksakan diri. Lebih baik Mudawamatil Quran. Tiap hari
membaca Al-Quran, sedikit-sedikit tetapi yang penting istiqomah, tiap
hari dibaca, tiap hari baca satu juz dan tiap bulan khatam satu kali,
kalau itu bisa terus dilakukan, bisa istiqomah, maka dengan sendirinya
akan hafal.
Maulana Habib melanjutkan penjelasannya, oleh karena itu, kita dalam berdoa itu Allahummaj’al min Ahlil Quran, tidak min hamlil Quran. Mengapa? Karena Ahlil Quran itu bisa termasuk ke menghafalkan Al-Quran, bisa juga Mudaawamatil Quran.
Maulana Habib melanjutkan penjelasannya, oleh karena itu, kita dalam berdoa itu Allahummaj’al min Ahlil Quran, tidak min hamlil Quran. Mengapa? Karena Ahlil Quran itu bisa termasuk ke menghafalkan Al-Quran, bisa juga Mudaawamatil Quran.
Pesan Maulana Habib juga pernah
disampaikan kepada salah seorang santri yang sowan ke beliau dan beliau
meminta agar santri tersebut Mudaawamatil Quran, tiap hari membaca Al
Quran bin nazhri.
Selain itu, mengenai pesan Maulana Habib
tentang pentingnya Mudaawamatil Quran, juga pernah dituturkan oleh
salah seorang murid Maulana Habib. Sang murid yang asli Pekalongan itu
pernah dalam kondisi ekonomi dan kehidupan yang berada di titik nadir,
serba sulit, bahkan dia di ruang tamu ndalem Maulana Habib masih sempat
menitikkan air mata. Kemudian ketika dia berkonsultasi ke Maulana Habib
mengenai kondisi yang sedang dialaminya, Maulana Habib menyuruhnya untuk
Mudaawamatil Quran, tiap hari harus membaca Al Quran. Sang murid waktu
itu baru tersadar, bahwa memang benar selama ini dia membaca Al Quran
hanya malam jum’at, itu pun membaca surat Yasin yang bahkan seringkali
tidak sampai selesai membacanya. Setelah perintah dari Maulana Habib
untuk tiap hari membaca Al Quran dilaksanakan, sang murid itu merasa
kehidupannya semakin membaik, bahkan terasa lebih bisa hidup tenang, dan
damai dengan segala lika-liku kehidupan yang dijalaninya. Bahkan
beban-beban berat yang dulu pernah dialaminya, seakan-akan tidak pernah
menghampirinya lagi. Wallahu a’lam
Penulis : Syukron Ma'mun
Sabtu, 22 September 2012 12:41
Source: http://habiblutfiyahya.net/index.php?option=com_content&view=article&id=216%3Apentingnya-mudawaamatil-quran&catid=34%3Aberita&Itemid=18&lang=id
Postingan Terkait
Widget dari [ Mukelujauh.blogspot.com ]