,

,

Selasa, 23 September 2014

Peta Lokasi Mushola KPP Pratama Cikarang Selatan Bekasi




Posisinya yang ada gambar
bangunan putih kayak huruf P kebalik
Sumbernya liyat dimari ya Gan ...

Sejarah Mawlid Nabi Muhammad SAAW Kanzus Sholawat Oleh : Syukron Ma'mun


Berbicara mengenai sejarah mawlid Nabi SAAW di Kanzus sholawat ini sulit juga, karena sejarahnya yang panjang, dan saya (Mawlana al-Habib Luthfi) meneruskan yang sudah dimulai oleh Sayyid Toha yang bergelar Sayyid Thohir (al-Habib Toha bin Muhammad al-Qadli bin Yahya).

Sayyid Toha pertama kali masuk Indonesia berda’wah dengan gerakan mawlid Nabi SAAW. Ada yang pakai terbang, ada juga yang pakai gendang jawan. Pada waktu itu belum ada Simthud durar. Yang populer masuk Indonesia Barzanji, ad-Diba’. Mawlid Ahzab belum masuk, karena Sayyid Muhammad Ahzab hidup di abad 18, sedangkan Habib Toha hidup di abad 17. Kalau dijumlah, total kitab mawlid itu sekitar 360 kitab.

Habib Toha wafat tahun 1202 H. Pertama kali tinggal di Penang Malaysia. Di zamannya, beliau terkenal sebagai ulama yang sangat ‘alim ‘allamah ahli hadits dan ahli fiqih. Dari Penang kemudian da’wah di Banten, Cirebon, Surabaya, dan terakhir di Semarang. Beliau wafat dan dimakamkan di Depok Semarang, wa qiila di Penang. Beliau punya anak 14 yang terdiri atas 11 laki-laki, dan 3 perempuan. Semuanya itu menjadi awliyaa dan ulama besar.

Lalu mawlid diteruskan oleh putra-putra beliau, terutama oleh Habib Hasan Kramat Jati Semarang. Habib Hasan pernah tinggal di Pekalongan. Beliau dimakamkan di Semarang. Semasa hidupnya berjuang melawan penjajah Belanda dan disegani. Perjuangan beliau di kawasan pantura, dan beliau dijuluki Singa Barong.

Setelah Habib Hasan wafat, mawlid diteruskan oleh Habib Toha Ciledug dan adik-adik Habib Toha (Habib Toha bin Hasan adalah putra pertama). Dan kemudian diteruskan oleh putra-putra Habib Toha, diantaranya yaitu Habib Hasyim yang ‘alim ‘allamah, yang wafat dan dimakamkan di Madinah. Lalu Habib Muhsin bin Toha yang berda’wah di Kutai Kalimantan yang wafat dan dimakamkan di Pulau Sinumpak Kalimantan.

Kemudian juga oleh Habib Umar bin Toha. Dulu Habib Umar di Sindanglaut Cirebon. Beliau yang pertama kali membuka pesantren dan melahirkan ulama-ulama besar, khususnya ulama di kawasan Cirebon dan Jawa Barat.

Setelah Habib Umar wafat diteruskan oleh putra dan putri beliau. Diantaranya Habib Hasyim di Pekalongan. Habib Hasyim itu kalangan Habaib yang mendirikan pesantren dan madrasah di wilayah Pekalongan. Sebelum Habib Hasyim banyak pula Pesantren yang melahirkan ulama, seperti Kiai Khomsah Landungsari, Kiai Aghuts Kenayagan, Kiai Murtadlo Sampangan, Kiai Abdul Aziz Banyurip, dan para Kiai tersebut termasuk mensyiarkan mawlid Nabi SAAW.

Dari Habib Hasyim, para kiai merintis da’wah, diantaranya melalui mawlid Nabi SAAW, sehingga masyarakat mengenal lebih jauh apa itu Islam, mengerti al-Quran, dan sebagainya dalam Syariat Allah Ta’ala, serta mengenal pembawa al-Quran ialah Baginda Nabi SAAW, yang sehingga melahirkan muhibbiin, artinya cinta pada Rasul, pasti cinta pada Allah. Bila tumbuh cinta pada Allah dan Rasul, akan cinta pada al-Quran dan akan lebih berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul SAAW.

Di zaman itu, mawlid terbesar di Jawa adalah di Habib Abdullah bin Muhsin Bogor, dan Habib Hasyim bin Umar Pekalongan. Sehingga di Zaman tersebut khusus di Habib Hasyim (masjid An-Nur Pekalongan) dari mulai simpang empat sampai simpang empat terhampar permadani dan tikar di sepanjang jalan. Tidak cukup itu saja, hiasan-hiasan mewarnai tempat dan menjadi keindahan tempat mawlid.

Dalam mawlid, Habib Hasyim tidak memungut bantuan. Kekayaan Habib Hasyim dicurahkan atau dititikberatkan untuk dunia pendidikan dan da’wah. Penghasilan Habib Hasyim adalah dari Indramayu, tenpat kelahiran beliau, dari pertanian yang cukup luas, dan juga bisnis yang lainnya.

Pada saat wafatnya Habib Hasyim, yang ditinggalkan oleh Habib Hasyim hanyalah masjid, pesantren, madrasah, dan kitab-kitab beberapa lemari, serta dua jubah, satu jubah untuk shalat, satu yang lainnya dipakai saat beliau wafat. Pakaian Habib Hasyim yang baru-baru banyak diberikan pada yang tidak mampu. Habib Hasyim dalam mendidik putra-putra dan santri-santri, beliau tidak memberikan ikan, tapi memberi kail. Maka putra-putra dan murid-murid Habib Hasyim militan dalam da’wah.

Sebelum mendirikan pesantren, da’wah Habib Hasyim dengan masuk ke desa-desa, mengajar di desa-desa, membangun mushala di desa-desa di wilayah Pekalongan. Baru pada tahun 1301 H membuat pesantren. Dari sejak muda, hidup dan dunia Habib Hasyim untuk kepentingan agama. Dari tahun didirikannya pesantren, perkembangan mawlid mulai pesat dan ramai di Pekalongan, sehingga menimbulkan kecurigaan di pihak penjajah, namun sulit untuk dihentikan, karena dari pandangan penjajah, mawlid yang diadakan Habib Hasyim tidak memiliki tendensi politik.

Pada waktu itu, Habib Hasyim mempunyai pengaruh yang sangat besar, diantaranya Mbah Kyai Hasyim Asy’ari dan Mbah Kyai Amir yang terkenal sebagai orang yang ‘allamah, dan tokoh-tokoh besar lainnya yang menjadikan Habib Hasyim sebagai rujukan. Sehingga pihak penjajah pun berhati-hati dalam menghadapi Habib Hasyim.

Setelah Habib Hasyim wafat, mawlid ini diteruskan oleh putra-putri dan menantu, walaupun tidak sebesar zamannya Habib Hasyim. Sehingga mawlid itu terus berjalan sampai sekarang yang diteruskan oleh cucu Habib Hasyim, walaupun di tempat lain dengan melalui rintisan yang cukup berat.

Pertama kali saya (mawlana al-Habib Luthfi) mengajar itu lima anak kecil-kecil di Keputran, dan kemudian menjadi banyak dengan da’wah di Pekalongan sampai Jawa Barat.

Mawlid dirintis dari berapa puluh orang dulu sampai menjadi besar, apalagi setelah terbangunnya gedung sholawat. Dari situ mulai berkembang rangkaian mawlid Nabi SAAW Kanzus Sholawat.

Tujuan mawlid untuk melestarikan bangunan muhibbiin (pecinta Nabi SAAW). Karena dengan membangun cinta tersebut, paling tidak akan membuahkan menjauhkan dari perbuatan-perbuatan yang tidak disukai Allah dan Rasul SAAW.

Buah dari mawlid akan lebih banyak menguak sejarah mutiara-mutaiar dari sahabat sampai ulama pewaris Nabi SAAW dan pejuang bangsa. Apalagi di zaman seperti sekarang ini, hampir banyak yang melupakan sejarah. Hal yang demikian sangat menbgkhawatirkan. Bila umat atau bangsa ini sudah kepaten obor.

Apakah ada dalilnya mawlid dan sejarah? Jawabnya ringkas saja, memperingati riwayat hidup orang baik itu baik atau tidak? Apalagi di dalam al-Quran itu sendiri menceritakan kelahiran Nabi Isa as., Nabi Yahya as., Nabi Musa as., Nabi Yusuf as., dan ada beberapa surat namanya nama ulama dan seorang waliyyah diantaranya surat al-kahfi, luqman, dan maryam. Ash-habul kahfi itu ulama, juga sayyidah Maryam bukan Nabi perempuan. Begitu pula al-Quran menceritakan Sayyidah Asiyah yang muminah dan waliyyah yang merawat Nabi Musa as. Andai riwayat kelahiran Nabi Muhammad SAAW tidak tercantum di Al-Quran, apakah beliau-beliau itu lebih mulya dari Baginda Nabi Muhammad SAAW?

Mari kita belajar mengajak menambah rasa memiliki bersama apa yang di bawa oleh Baginda Nabi SAAw dan Nabi SAAW sendiri, dengan mengundang tokoh-tokoh dan masyarakat. Menambah wibawa umat Islam karena mau berpegang pada akhlaqul karimah, menjadi kepanjangan tangan Nabi SAAW dalam rahmatan lil ‘alamin.

Dengan mawlid melahirkan semangat dalam menambah bangunan-bangunan dalam Islam, artinya dalam berda’wah dan menambah sarana pendidikan dan memperkokoh umat dan bangsa, sehingga siap untuk menjawab tantangan umat dan bangsa.

Mawlid itu sudah menjadi kebanggaan umat dari pribadi sampai melahirkan upacara dalam peringatan mawlid tersebut, khususnya dalam ahlussunnah wal jama’ah, bukan berarti yang lain tidak. Yang kebetulan ahlussunnah wal jama’ah di Indonesia ini Mbah Kyai Hasyim Asy’ari membuat wadah yang diberi nama Nahdlatul ‘Ulama yang berasas Islam aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, tapi ini tidak menafikan Ahlussunnah wal Jama’ah yang lain yang tidak di dalam Nahdlatul ‘Ulama. Di luar negeri Ahlussunnah wal Jama’ah, tapi nama organisasinya berbeda.

Pesan kita dengan mawlid Nabi SAAW, Baginda Nabi SAAW adalah milik kami umat Islam seluruh dunia. Dari itu kita akan lebih memperkokoh ukhuwwah islamiyyah dan ukhuwwah wathaniyyah, sehingga Baginda Nabi SAAW menjadi cermin bagi kita semua. Wallahu a’lam
------------------------------------

Disarikan dari dhawuh Mawlana al-Habib Luthfi saat menjawab wawancara dari Najmul Afad (mahasiswa UNNES) tentang sejarah Mawlid Nabi SAAW Kanzus Sholawat pada Sabtu malam Ahad setelah shalat tarawih 22 Ramadlan 1435 H di lantai 2 kediaman Mawlana.

Penulis : Syukron Ma’mun

Sumber:


Efek Gravitasi Google [testing / uji coba]

Hari ini 23 September 2014 adalah Hari Equinox


Hari ini 23 September 2014 adalah Hari Equinox
Ekuinoks atau peristiwa dimana proyeksi posisi Matahari tepat berimpit dengan garis khatulistiwa’ Bumi telah terjadi pada hari ini 23 September 2014 pukul 09.29 WIB. Pada peristiwa Equinox, lama waktu siang dan malam di segenap penjuru Bumi adalah sama (simetris).
Hak Cipta Kafe Astronomi.com - 2014
Silahkan share ke kawan-kawan anda.

Sumber:

Kenichi Shinoda Godfather Yamaguchi-gumi









Kenichi Shinoda Lahir 25 Januari 1942 di Oita, Kyushu, dia juga dikenal dengan nama lain sebagai Shinobu Tsukasa. Ia Adalah seorang Yakuza, kumicho atau pemimpin keenam sampai saat ini (Godfather) dari Yamaguchi-gumi,organisasi Yakuza terbesar di Jepang. - 

Sumber: 



KISAH ROSUL HABIB SYECH







Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4