,

,

Selasa, 09 Juli 2013

PENGAJIAN RUTIN RAMADHAN 1434 H AL ARIF BILLAH HABIB LUTFI PEKALONGAN



Di bulan Suci Ramadhan tahun ini akan diadakan pengajian Ramadhan kembali, kegiatan dilaksanakan dari tanggal 1-26 Ramadhan. 

Kegiatan; 


Bakda Tarawih 
(20.30 - 23.30 WIB) 
Hadits, Tafsir dan Tarikh 
Oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya 

Bakda Tarawih Selepas Pengajian Abah Lutfi
(23.30 - 02.00 WIB) 
"Risalah Untuk Kaum Muslimin"
Karya Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas
Oleh Habib Ismail Fajrie 
(di mulai hari selasa 23 Juli 2013 M / 14 Ramadhan 1434 H)

Bakda Subuh 
(05.30 - 09.00 WIB) 
Sejarah Walisongo 
oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya 

Mohon di share yah .....

CATATAN

- pengajian bersifat umum, gratis dan tidak mengikat

- bagi penuntut ilmu yang datang dari luar kota pekalongan bisa menginap di gedung Kanzus Sholawat, tidur, mandi, cuci, kakus gratis yang penting jaga kebersihan

- untuk berbuka kalau mau gratis bisa berburu takjil di masjid agung kota pekalongan atau masjid waqaf dekat rumah Habib Bagir, buat yang punya duit bisa beli sendiri di warung sekitar gedung Kanzus

- tarawih dilaksanakan di gedung Kanzus di pimpin Menantu Abah yakni Habib Ali Zaenal Abidin bin Segaf Assegaf suami Syarifah Ummu Hanna binti Al Arif Billah Habib Muhammad Lutfi, abis tarawih ada kopi Jahe + singkong rebus gratis

Selamat belajar .....

Mengapa Laporan dari Cakung Ditolak?




Tim rukyat Husainiyah Cakung mengaku berhasil melihat hilaal pada Senin 8 Juli 2013 pukul 17:52 WIB di titik observasi mereka, di kawasan Cakung (Jakarta). Mereka (terdiri dari tiga orang) mengaku menyaksikan hilaal selama 1,5 menit dengan mata saja (tanpa alat bantu optik). Namun laporannya kemudian tidak diterima dalam forum sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1434 H di Indonesia.

Mengapa ditolak? Sederhana saja. Karena pada jam dan menit yang mereka nyatakan sebagai saat hilaal terlihat, ternyata Bulan sudah terbenam alias tidak lagi berada di atas cakrawala. Jadi tidak butuh analisis yang rumit-rumit untuk menyatakan bahwa obyek yang mereka lihat jelas bukan Bulan.

Simulasi berbasis Starry Night (yang telah terbukti akurasinya kala dibandingkan dengan fenomena alamiah seperti gerhana Matahari dan Gerhana Bulan) dengan titik amat Jakarta pada elevasi 10 m dari paras air laut rata-rata menunjukkan, saat sebagian Matahari mulai memasuki cakrawala barat (pada pukul 17:45 WIB), di langit Jakarta memang masih ada Bulan, meski ketinggiannya sangat rendah. Dan Bulan kemudian menyusul terbenam sempurna pada pukul 17:48 WIB. Sehingga jika ada yang menyatakan melihat hilaal pada pukul 17:52 WIB dan penglihatan berlangsung selama 1,5 menit (yang berarti terjadi antara pukul 17:50 hingga 17:52 WIB), maka jelas, bukan Bulan yang mereka lihat.

Sebagai pembanding dari tim Husainiyah ini, pada titik rukyat Cakung juga terdapat dua tim rukyat lain yang berbeda, masing-masing dari Kementerian Agama dan LAPAN. Kedua tim memperlengkapi diri dengan teleskop berpenjejak otomatik dan instrumen-instrumen pendukung. Namun keduanya melaporkan, tak ada obyek yang serupa seperti yang dilihat tim lainnya. Ini sekaligus sebagai verifikasi bahwa apa yang disaksikan tim Husainiyah bukanlah Bulan. 

BI Optimistis Inflasi 2013 Terjaga di Level 4,5 persen



JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan fokus menjaga stabilitas angka inflasi. Sebab, pasca kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, inflasi diperkirakan akan melonjak.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengapresiasi langkah pemerintah untuk menjaga stabilitas inflasi. Sebab kenyataan angka inflasi terealisasi lebih rendah dari perkiraan BI semula.
"Yang utama sekarang kita fokus pada inflasi. Kita sambut baik respon yang dilakukan pemerintah dan pemerintah daerah, jadi kita juga bisa berkoordinasi dengan pemerintah, kita fokus mengendalikan inflasi," kata Agus, Jumat (5/7/2013).
Agus mengharapkan, inflasi akhir tahun ini masih bisa terjaga di level 4,5 plus minus 1 persen. Meskipun, laju inflasi berpotensi bisa mencapai 7,2 persen hingga 4 bulan terhitung sejak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Sementara itu pada Juni 2013, laju inflasi hanya sebesar 1,02 persen, lebih rendah dari prediksi BI semula 2 persen, sedangkan inflasi tahunan (yoy) sudah mencapai 5,90 persen.
Sebelumnya, Agus memperkirakan inflasi bulanan yang melonjak akibat respon kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan berjalan selama tiga bulan ke depan.
"Dengan adanya kenaikan harga BBM ini, inflasi bulanan (mom) akan naik di tiga bulan pertama. Mulai Juni akan ada inflasi di atas 2 persenan," kata Agus.
Menurut Agus, kenaikan inflasi bulanan pasca kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan terus menurun hingga Agustus mendatang. Bersyukur pemerintah akan memberikan paket dana kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi selama empat bulan. Imbasnya, Agus mengatakan inflasi tersebut tidak akan terasa dampaknya bagi masyarakat miskin.
"Di bulan keempat akan hilang dampak inflasinya. Tapi secara tahunan, inflasi akan tetap 7,2 persen," tambahnya.
Kendati kecenderungan inflasi melonjak, bank sentral belum akan menaikkan suku bunga acuannya (BI rate) ke depan. Sebab, baru saja BI merilis kenaikan BI rate dan deposit facility (Fasilitas Simpanan BI atau Fasbi) sebesar 25 bps masing-masing 6 persen dan 4,25 persen.
"Soal kenaikan BI rate nanti, tidak. Kita merespon itu tentu dalam hal bauran kebijakan termasuk makro prudential dan moneter kita. Memang salah satu instrumennya adalah BI rate," jelasnya.
sumber : 
 
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
 
Penulis :Didik Purwanto, Jumat, 5 Juli 2013 | 14:45 WIB 
 

BBM NAIK, INFLASI NAIK


Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

daftar inflasi Indonesia 
ane kutip dari situs Bank Indonesia
 
LAPORAN INFLASI (Indeks Harga Konsumen)
Berdasarkan perhitungan inflasi tahunan
 
Grafik Time Series Grafik Timeseries
Bulan Tahun Tingkat Inflasi
Juni 20135.90 %
Mei 20135.47 %
April 20135.57 %
Maret 20135.90 %
Februari 20135.31 %
Januari 20134.57 %
Desember 20124.30 %
November 20124.32 %
Oktober 20124.61 %
September 20124.31 %
Agustus 20124.58 %
Juli 20124.56 %
Juni 20124.53 %
Mei 20124.45 %
April 20124.50 %
Maret 20123.97 %
Februari 20123.56 %
Januari 20123.65 %
Desember 20113.79 %
November 20114.15 %

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4