,

,

Minggu, 08 Juni 2014

Adab Penempuh Thariqat Sufi (Bag. 4)


Mereka terperdaya dengan peristiwa-peristiwa yang menimpa kaum sufi dalam soal-soal di atas, lalu mereka
menyebut-nyebut perilakunya. Seandainya mereka benar-benar menyelami hakikatnya, mereka bakal tahu bahwa usaha duniawi itu hanyalah keringanan bagi orang-orang yang lemah. Bahwa posisi alam asbab (alam duniawi) itu hanyalah sekadarnya saja, tanpa berlebih. 

Tak ada yang terbelit dalam mata rantai duniawi kecuali ia akan jauh dari Allah Swt. Mendengar lagu hanyalah kemurahan (toleransi Allah Swt) bagi yang terkalahkan batinnya, atau sekadar istirahatnya orang yang kamil (paripurna ruhaninya), yang sesungguhnya berada dalam posisi degradasi (penurunan derajat) dalam hamparan Allah Azza wa-Jalla, manakala Sama’ (mendengar musik dan lagu) itu dengan syarat sesuai dengan ahli, posisi dan adabnya. 

Sedangkan waswas merupakan bid’ah, yang akarnya adalah bodoh terhadap Sunnah Nabi Saw, atau bebalnya akal sehat. Orientasi agar diterima makhluk sesungguhnya merupakan bentuk penolakan pada Allah Azza wa-Jalla. Apalagi bagi sang Qari’ yang mencari pesona, atau diktator yang lalai, atau Sufi yang bodoh. 

Bergaul dengan orang yang banyak bicara merupakan kegelapan dan kehampaan baik bagi dunia maupun agama. Sedangkan menerima belas kasih mereka merupakan dosa besar. 

Abu Madyan al-Ghauts ra, mengatakan, 
”Merupakan hadats, bagi orang yang tidak berserasi denganmu di jalan Thariqahmu, walaupun usianya sembilan puluh tahun.” 

Kukatakan, ”Yaitu orang yang tidak kokoh dalam kondisi anugerah ruhani, dan ia menerima kondisi itu, lalu bergembira dan menyukai posisinya. Inilah yang banyak menimpa kalangan generasi kelompok Sufi dan pemburu majlis-majlis. Maka hati-hatilah dengan sepenuh jiwamu. Maka siapa saja yang mengklaim memiliki posisi ruhani tertentu, lalu muncul salah satu dari lima di bawah ini, maka ia adalah pendusta atau terpasung.
  1. Membiarklan fisiknya untuk maksiat pada Allah Swt
  2. Sok patuh pada Allah swt
  3. Tamak pada makhluk Allah Swt
  4. Membuat ulah terhadap kaum Sufi (Ahlullah)
  5. Tidak menghormati kaum muslimin sesuai perintah Allah Swt.
Sedikit sekali mereka berakhir dalam Islam (sedikit yang husnul khotimah).

Syarat seorang Syeikh yang memberikan pendidikan
kepada para muridnya, ada lima :
  1. Memiliki rasa ruhani yang terang dan jelas
  2. Memimiliki ilmu yang benar
  3. Memiliki himmah yang luhur
  4. Memiliki perilaku yang di-ridhoi
  5. Memiliki matahati yang tembus.
Dan orang yang memiliki lima karakter di bawah ini tidak sah sebagai syeikh :
  1. Bodoh terhadap agama
  2. Menjatuhkan kehormatan ummat Islam
  3. Masuk pada tindakan yang tidak bermakna
  4. Mengikuti hawanafsu dalam segala hal
  5. Membiarkan buruk, budi pekertinya.
Adab murid dengan Syeikh dan sesama sahabat :
  1. Mengikuti perintahnya, walaupun secara lahiriyah yang tampak berbeda
  2. Menjauhi larangannya, walaupun maut tantangannya
  3. Menjaga kehormatannya, baik ketika ada atau tidak ada di tempat, hidup maupun mati
  4. Menegakkan kewajiban-kewajiban darinya semaksimal mungkin tanpa sembrono
  5. Melepaskan akal rasional si muridnya, kemampuan ilmunya, kedudukannya, kecuali jika semua itu berserasi dengan syeikhnya.
Cukup kiranya dari hal-hal tersebut, melalui kesadaran dan nasehat, yaitu berinteraksi dengan sesama sahabat. Bila ia tidak mempunyai syeikh mursyid atau hanya mendapatkan guru yang kurang memenuhi syarat lima di atas, maka ia harus tetap berpegang teguh agar lebih sempurna, dan diamalkan dengan berjamaah dengan lainnya. 

Demikian Al-Ushul al-Khamsah, dengan memuji Allah dan segenap pertolonganNya. Sebaiknya masalah adab dan prinsip-prinsip thariqat ini hendaknya dibaca setiap hari sekali atau dua kali, jika tidak bisa seminggu sekali setiap hari jum’at, hingga makna-maknanya merasuk dalam jiwa, dan aktivitas anda bersesuaian dengan adab tersebut. Karena di dalamnya ada mutiara yang bertabur dan wasiat-wasiat agung. 

Dikatakan, sesungguhnya wushul bisa terhalang bagi orang yang mengabaikan ushul (prinsip-prinsip). Siapa yang merenungkan apa yang kami katakan ia akan mengenalnya, dan akan terus mengikatnya untuk menjadi peringatan bagi dirinya. 

Wabillahi at-Taufiiq. Semoga sholawat salam kepada baginda Sayyidina Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya. Maha Suci Tuhanmu, Sang Empunya Kemuliaan, jauh dari apa yang mereka sifatkan. Dan salam bagi para Rasul, wal Hamdulillahi Rabbil ’Alamiin.

Mau download 'Adab Penempuh Thariqat Sufi' versi pdf di sini


Postingan Terkait

Widget dari [ Mukelujauh.blogspot.com ]

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4