,

,

Kamis, 04 September 2014

Menentukan Posisi Kiblat dengan Azimuth Bintang dan Planet Oleh: A. Syekhu

Perhatikan bintang Arcturus yang di-tracking berada pada azimuth 289.38°.
Untuk mengarahkan teodolit ke titik utara sejati geser teodolit sejauh 70.62°.
Selanjutnya arahkan teodolit ke posisi kiblat di azimuth 292° 51' 57"
  • Di tulis 21 / 08 / 2014 pukul 05.56
  • Oleh: Datu Akhmad Syaikhu
  • "Dan dengan bintang-bintang mereka dapat petunjuk (jalan)." (QS.An-Nahl:16)
Dalam catatan terdahulu saya menulis "Menentukan Posisi Kiblat dengan NOAA Solar Calculator", intinya adalah menentukan posisi kiblat mengacu pada azimuth matahari. Dalam catatan kali ini saya akan menguraikan teknik pengukuran arah kiblat menggunakan azimuth bintang dan Planet. Keduanya adalah teknik baru yang dapat digunakan di samping teknik-teknik pengukuran konvensional yang sudah banyak diketahui. Saya terinspirasi dengan teknik ini setelah memperhatikan beberapa software astronomi yang disediakan ANDROID memungkinkan kita melakukan pengukuran kiblat dengan acuan benda langit apa saja, seperti  azimuth bintang-bintang, azimuth bulan, dan azimuth planet-planet. Peralatan utama yang diperlukan untuk teknik pengukuran ini adalah: Teodolit, Telepon Genggam Android, dan Laser. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
  1. Pasang Night Sky Tools -Astronomy  (Smoky Cogh) pada Android. 
  2. Buka Night Sky Tools, pilih General, pilih Sky Map, sentuh ikon perangkat sehingga muncul Location Setting.
  3. Sesuaikan nilai Latitude (lintang), Longitude (bujur) dan Timezone dengan lokasi pengukuran dilaksanakan. Untuk mengetahui nilai lintang dan bujur tempat pada android dapat diinstall fasilitas GPS, salah satunya adalah aplikasi "My GPS Koordinat"
  4. Buka kembali Sky Map, cari dan tentukan sembarang objek langit yang terang dan arahkan android ke langit. Android akan melakukan scanning terhadap langit dan memberikan informasi tentang objek langit (bintang dan planet) dilihat dari titik observasi. Informasi yang diberikan antara lain: Altitude, Azimuth, Apparent Right Ascension (ARA) dan Declination. Dalam tracking (pelacakan), bintang atau planet yang dipilih harus berada di titik silang dalam lingkaran. Catat nilai azimuth benda langit tersebut, dalam image di bawah misalnya tertera : Bintang ARCTURUS, azimuth: 289.38°
  5. Arahkan teodolit yang telah disiapkan sebelumnya pada objek langit yang dipilih, yaitu ARCTURUS. Setelah objek langit berhasil dilacak, teodolit dikunci dan angkanya di nol kan.
  6. Teodolit yang semula mengarah pada azimuth 289.38° diputar searah jarum jam sejauh 70.62° (360°-289.38° = 70.62° ) agar mengarah ke utara sejati (True North). Setelah itu teodolit kembali dikunci dan di-nol-kan. 
  7. Hitung azimut kiblat tempat dengan rumus segitiga bola: Cotg B= (cotg b.sin a: sin C) - cos a.cotg C atau dapat menggunakan software aplikasi falakiyah. Untuk tempat di Kota Banjarmasin yang terletak pada titik koordinat -3.33° dan 114.61° azimuth kiblatnya adalah 292° 51' 57". Putar horizon teodolit sesuai arah jarum jam sejauh 292° 51' 57", azimuth kiblat tempat ditemukan dan selanjutnya teodolit dikunci kembali.
  8. Gunakan laser (merah atau hijau) yang disinarkan pada lensa teodolit untuk memberikan tanda arah azimuth kiblat. Salah seorang dari pengukur membantu memberikan tanda sesuai arah sinar laser. Teknik penentuan arah kiblat dengan azimuth bintang tentu dilaksanakan malam hari, oleh karena itu laser akan sangat berguna untuk memberikan tanda arah.
  9. Pengukuran selesai.
Sumber:

Postingan Terkait

Widget dari [ Mukelujauh.blogspot.com ]

Ayo Perbanyak Solawat

download win hisab versi 2.96 via ziddu

SARKUB TECH MELEK IPTEK

UNIVERSITAS MENYAN INDONESIA

Santri

PISS - KTB

Total tayangan laman

4